SMAN 8 Garut Terdampak Pembangunan Tol Getaci, Guru dan Orang Tua Siswa Resah

- 14 Maret 2023, 20:17 WIB
Sejumlah anggota Komisi V DPRD Jabar melakukan peninjauan ke SMAN 8 Garut yang disebut-sebut akan terdampak langsung oleh proyek pembangunan Jalan Tol Getaci. Mereka berharap pembangunan jalan tol ini tidak sampai mengganggu kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di daerah yang dilintasinya.
Sejumlah anggota Komisi V DPRD Jabar melakukan peninjauan ke SMAN 8 Garut yang disebut-sebut akan terdampak langsung oleh proyek pembangunan Jalan Tol Getaci. Mereka berharap pembangunan jalan tol ini tidak sampai mengganggu kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di daerah yang dilintasinya. /kabar-priangan.com/DOK/

Namun karena telah mendapatkan informasi bangunan sekolah harus pindah karena akan digunakan untuk pembangunan jalan tol, pembangunan akhirnya jadi terbengkalai.

Baca Juga: KONI Garut Gelar Rapat Kerja, Evaluasi Capaian Prestasi

"Kami jadi bingung, jika kami melakukan pembangun, takutnya nanti benar-benar harus pindah sehingga fasilitas yang sudah dibangun menjadi mubazir. Namun apabila tidak melakukan pembangunan, sayang juga program pembangunan fisik yang sudah kami rencanakan tidak terserap dan pembangunan di sekolah ini jadinya tidak berkembang," katanya.

Selain membuat bingung pihak sekolah, diungkapkan Jujun, rencana pembangunan jalan tol di lahan yang saat ini digunakan bangunan SMAN 8 Garut ini juga membuat resah siswa dan juga para orang tua siswa. 

Mereka khawatir jika lahan SMAN 8 jadi digunakan untuk pembangunan jalan tol, maka mereka akan terusir dari lokasi yang saat ini dianggap sudah sangat nyaman ini.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut Favorit ABG. Setelah Santap yang Pedas Tutup dengan yang Manis Dingin

Kalaupun nantinya akan ada penggantian lahan untuk lokasi bangunan sekolah yang baru, imbuh Jujun, para orang tua khawatir lokasinya akan jauh dari jangkauan. Mereka juga khawatir bangunan sekolah dan fasiltas lainnya yang baru nanti tidak senyaman yang ada saat ini.

Namun meski banyak orang tua siswa yang merasa keberatan jika lokasi sekolah harus dipindahkan ke tempat yang lain, diakui Jujun pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Ia pun sepenuhnya menyerahkan keputusannya ke pemerintah akan tetapi ia minta beberapa syarat yang harus dipertimbangan oleh pemerintah. 

"Jika tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk tidak dipindahkan ke tempat lain, maka kami tentu akan mengikuti apa yang telah menjadi keputusan pemerintah. Namun kami minta beberapa syarat di antaranya lokasi untuk sekolah yang baru tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan dan tidak terlalu dekat dengan pemukiman warga," ujar Jujun.

Baca Juga: SK Pengangkatan PPPK Dibatalkan, Guru Honorer di Garut Curhat ke DPRD Jabar

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x