Gania menyampaikan, pihaknya berupaya agar masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Salah satunya dengan mengajukan kegiatan operasi pasar ke Bulog.
Baca Juga: Kadinkes Garut: Jangan Minum Kopi Saat Sahur
Menurutnya, tingginya harga beras di pasaran terjadi karena faktor distribusi dan anomali cuaca yang terjadi. Dengan kondisi itu harga beras premium meningkat dari Rp12,5 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Terjadinya kenaian harga beras, tutur Gania, bukan hanya terjadi di Garut tapi juga di daerah lain di seluruh Indonesia. Kondisi seperti ini juga bukan karena momentum jelang Ramadhan tapi sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
"Makanya kita minta ke Bulog agar menambah suplai beras guna menekan harganya agar bisa kembali normal. Kami sudah lakukan pengecekan dan di Bulog Garut masih terdapat 40 ton persediaannya," ucap Gania.
Selain itu, masih ada beras cadangan milik pemerintah. Bupati telah mengintruksikan agar beras tersebut tidak diperjualbelikan tapi harus dibagikan kepada masyarakat ketika terjadi kelangkaan di Garut.***