Untuk upaya-upaya evakuasi yang dilaksanakan, kata Jembar, pihaknya melakukan koordinasi dengan pemilik bangunan serta aparat desa setempat serta melakukan pembersihan material longsoran. "Kini material tanah dan lumpur sudah bisa dibersihkan terutama yang sempat menghambat arus lalu lintas, hingga laju kendaraan kembali lancar," ujarnya.
Salah seorang warga setempat, Nina (39), mengaku cukup waswas terjadi bencana tanah longsor bila curah hujan tinggi, bahkan lebih dari semalaman. Pasalnya bukan kali pertama longsoran tanah terjadi di wilayahnya. Rata-rata ketika telah turun hujan lebat dengan waktu lebih dari lima jam, maka ada saja tanah yang ambruk.
"Maka ketika huja cukup lama, saya memilih untuk pindah sementara ke rumah orangtua yang dirasa lebih aman. Daripada tidur tidak tenang," ujarnya.***