Komisi IV DPRD Dorong Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Tasikmalaya

- 25 Maret 2023, 09:16 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya mengaku sangat konsen dan siap mendorong dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tasikmalaya.

Bahkan pihaknya telah menyarankan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk langsung mengeksekusi langkah penindakan terhadap pengidap stunting. Hal ini agar penanganannya tepat sasaran dan efektif.

"Sebab yang belum matang itu justru dari mapping, belum jelas sasaran utamanya kemana. Sejatinya sasaran pokok eksekusi langsung ke pengidap stunting, bukan hanya sekedar ke kegiatan ceremonial sosialisasi antar-SKPD semata," jelas Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin, Jumat 24 Maret 2023.

Baca Juga: Universitas Galuh Tingkatkan Keterampilan Berbahasa dan Menulis Anggota PIK-R di Ciamis

Dikatakan Asop, pihaknya melihat tahun 2022 kemarin, pemerintah daerah baru tahap sosialisasi dan penyampaian pencegahan sampai ke tingkat pendidikan. Padahal data stunting sudah jelas dan konkret sampai ke tingkat desa bahkan RT.

Maka tambah dia, untuk sasaran utama dalam upaya pencegahan stunting adalah asupan gizi dan makanan sehat untuk anak dan calon ibu bayi.

"Jadi bukan spanduk atau baliho dan pamflet sosialisasi terus menerus. Disini diperlukan ada aksi nyata dalam penanganan stunting," ujar Asop.

Baca Juga: Ada Mayat Tanpa Busana di Pantai Pangandaran, Diduga Salah Seorang Anak Punk yang Tenggelam 

Dia menilai, masih belum turunnya angka stunting di Kabupaten Tasikmalaya karena program belum menukik ke sasaran. Semestinya pemerintah daerah fokus pada objeknya sudah ada.

"Kenapa tidak langsung ke objek sasarannya. Yang dibutuhkan tindakan kepada yang sudah terjadi," sebut dia lagi.

Sebelumnya, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengaku akan kejar target tahun 2024 zero stunting di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Pencarian Pemancing yang Hanyut di Sungai Cisaruni Tasikmalaya Belum Buahkan Hasil

Salah satu upaya ini yakni dengan mengedukasi calon pengantin serta pengobatan anak alami sunting. 

"Pencegah angka stunting terus diupayakan, salah satunya memberikan pemahaman kesehatan kepada calon pengantin (catin)," kata Ade.

Hasil survei status gizi balita Indonesia tahun 2021, angkanya tergolong masih cukup tinggi. Yakni 24,4 persen dari jumlah bayi yang ditimbang. Bila dikalkulasi, jumlahnya di kisaran 15.000-an anak di Kabupaten Tasikmalaya mengalami stunting.

Baca Juga: Jembatan Wiradinata Rangga Jipang Pangandaran Mulai 25 Maret Ditutup Sementara, Catat Tanggal Dibukanya Lagi!

Lebih mengejutkan, berdasarkan data Survai Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes pada tahun 2022, diketahui bila kasus stunting Kabupaten Tasikmalaya berada di angka 27,5 persen. Angka ini naik dari tahun 2021 sebesar 24,4 persen.***

 

 

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x