Banyak Pangkalan Bodong, Bupati Garut Tunda Kenaikan HET Gas Elpiji 3 Kilogram

- 31 Maret 2023, 20:49 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan akhirnya menunda kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram.
Bupati Garut Rudy Gunawan akhirnya menunda kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana /

KABAR PRIANGAN - Bupati Garut Rudy Gunawan akhirnya menunda kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram. Ia menyampaikan, hasil temuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut ternyata banyak pangkalan- pangkalan yang fiktif (bodong) sehingga perlu dilakukan evaluasi.

"Tadi sudah disepakati ada penundaan kenaikan HET gas elpiji 3 kilogram. Jadi mulai hari ini harganya kembali ke Rp16.400 di pangkalan dan itu harus bisa dilakukan,” kata Bupati kepada sejumlah wartawan di Kantor Bappeda Garut, Jumat 31 Maret 2023.

Selanjutnya, Bupati juga menyampaikan, pihaknya ingin memperbaiki tata niaga tentang pangkalan gas elpiji ini, yakni data pangkalannya dimana, alamatnya dimana, siapa pemiliknya dan lainnya.

Baca Juga: Bupati Garut Kecewa Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia Usia-20

"Meskipun sekarang diturunkan juga HET tetap dulunya diatas segitu. Karena masyarakat tidak beli ke pangkalan, tapi masyarakat belinya ke pengecer. Dan di pengecer harganya bisa ada yang Rp30.000 dan ada yang Rp25.000 per tabung," ucapnya.

Bupati menuturkan, harusnya masyarakat membeli ke pangkalan. Jumlah pangkalan di Garut itu ada sebanyak 1.400 tempat.

"Katanya banyak yang fiktif. saya lakukan ini supaya nanti efektif. Dengan SK tersebut kami ingin ada penindakan yang tegas terhadap pangkalan, Jadi 1.400 itu memungkinkan masyarakat beli ke pangkalan Rp19.500 per tabungnya," kata Bupati.

Baca Juga: Masyarakat Garut Sesalkan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sementara itu, Kepala Disperindag-ESDM Garut, Nia Gania Karyana menyampaikan, bahwa penundaan itu masih dalam pengkajian.

"Masalah penundaan kenaikan harga gas elpiji belum. Tadi Pa Bupati memanggil saya untuk mengkaji ulang. Kemudian hasil dari Komisi 3 DPRD itu menjadi pertimbangan beliau. Saya sudah menyampaikan duduk perkara bagaimana ini bisa naik dan beliau sangat memahami masyarakat terutama yang memang sementara ini ingin ada penundaan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x