Network
KABAR PRIANGAN - Sejumlah warga terpaksa harus melakukan ibadah Salat Tarawih di mushola yang berukuran kecil karena jauh dari masjid. Mushola Assalamu yang dibangun tahun 2014 itu berada di Dusun Sindangmangu RT 07 RW 09, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Mushola berukuran panjang 2,5 meter dan lebar 3,5 meter tersebut dibangun oleh Oben Sobana (85) dengan menggunakan dinding asbes dan anyaman bambu. Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan reot. Setiap Salat Tarawih, mushola yang berada di belakang rumah Oben itu hanya bisa menampung lima orang jemaah.
Oben berinisiatif membangun mushola karena lokasi tempat tinggalnya jauh dari masjid. Jika harus melaksanakan Salat Tarawih ke masjid, ia harus menempuh jalan sekitar 2 kilometer. Namun kalau Salat Jumat harus di masjid besar jaraknya juga bertambah jauh yakni sekitar 7 kilometer.
Baca Juga: Daftar Besaran Zakat Fitrah 1444 H untuk 27 Kabupaten dan Kota di Jabar, Pangandaran Terendah
"Saya merasa sudah cukup tua dan ingin selalu salat berjamaah. Saya ingin salat berjamaah terus karena sudah tidak sanggup lagi berjalan ke masjid, terlalu jauh, makanya saya ajak tetangga untuk sama-sama memakmurkan mushola," ujarnya, Rabu 29 Maret 2023.
Oben mengatakan, mushola ini hanya diisi oleh lima orang jemaah yang terdiri dari keluarga dan tetangga sekitar. "Setiap Bulan Ramadhan, sejak mushola dibangun kami selalu ibadah Salat Tarawih dan salat lima waktu di mushola ini," ujarnya.
"Kecuali, kalau Salat Jumat, saya harus ikut dibonceng tetangganya yang memiliki kendaraan sepeda motor karena jauh, jaraknya sekitar 7 kilometer. Karena jarak tempuh yang jauh ke masjid besar itulah saya berinisiatif membangun mushola di belakang rumah," kata Oben.***
