MUI Garut Ingatkan, Jika ada Perbedaan Penetapan 1 Syawal Tak Perlu Diperdebatkan

- 13 April 2023, 17:20 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Garut terkait perbedaan penanggalan penentuan 1 Syawal jangan terlalu diperdebatkan atau dipermasalahkan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Garut terkait perbedaan penanggalan penentuan 1 Syawal jangan terlalu diperdebatkan atau dipermasalahkan. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana /

KABAR PRIANGAN - Perbedaan penanggalan di bulan Hijriah, Khususnya ketika menentukan atau menghadapi 1 Ramadan atau 1 Syawal sudah biasa terjadi di Indonesia. Dan itu sudah biasa terjadi pula dibeberapa negara lainnya. Demikian disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir atau yang biasa disebut Ceng Munir.

Atas dasar itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Garut terkait perbedaan penanggalan jangan terlalu diperdebatkan atau dipermasalahkan.

Ceng Munir mengatakan, perbedaan penanggalan di bulan Hijriah itu sudah biasa terjadi bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh negara yang ada di dunia ini, akan tetapi semua itu berkaitan dengan ketaatan umatnya kepada pemerintah.

Baca Juga: Berdalih Terlanjur Suka, Pemuda Jomblo di Garut Nekat Culik Balita

"Jadi ada yang 100 persen taat kepada pemerintahanya, seperti Arab Saudi ketika menentukan 1 Ramadan atau 1 Syawal itu pada hari H nya. Maka warganya akan mengikutinya, tetapi ada juga yang tidak mengikuti aturan pemerintahnya seperti yang terjadi di Indonesia atau juga di negara lain. Hal itu suatu yang biasa ada perbedaan dalam hal hisab," kata Sirojul Munir, di Kantor MUI Garut, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kamis 13 April 2023

Menurut Ceng Munir, kalau berdasarkan rukhyat itu tentunya akan sama. Akan tetapi kalau berdasarkan hisab itu akan terjadi suatu perbedaan.

"Makanya dengan perbedaan tersebut, khususnya untuk masyarakat muslim di Indonesia itu jangan dipersoalkan, justru harus diambil hikmahnya dari suatu perbedaan tersebut supaya bisa saling menghargai," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran Dinas PUPR Garut Kebut Perbaikan Jalan Rusak

Ceng Munir mengimbau, dengan perbedaan penanggalan tersebut jangan sampai dijadikan persoalan apalagi sampai terpecahnya umat. Ia menyebutkan, kalau awal Ramadan 1444 Hijriah tahun ini memang relatif sama, tetapi penentuan 1 Syawal diindikasikan akan ada perbedaan.

"Makanya harus saling menghargai antara yang satu dengan yang lainya, agar tetap tercipta suatu kondusif di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah