9 Peserta Utusan Banjar Diberangkatkan Ikut STQH Jabar, Pj Sekda: Diharapkan Raih Prestasi Sekuat 'Wali Sanga'

- 7 Mei 2023, 23:36 WIB
Kafilah STQH Kota Banjar berfoto bersama Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana dan Penjabat Sekda Banjar H Ade Setiana di Pendopo Banjar,  Minggu 7 Mei 2023.*/kabar-priangan.com/D Iwan
Kafilah STQH Kota Banjar berfoto bersama Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana dan Penjabat Sekda Banjar H Ade Setiana di Pendopo Banjar,  Minggu 7 Mei 2023.*/kabar-priangan.com/D Iwan /

KABAR PRIANGAN - Sebanyak 16 kafilah Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Kota Banjar 2023 diberangkatkan mengikuti STQH XVII Tingkat Provinsi Jawa Barat 2023 yang akan digelar selama enam hari Gedung di Pusdai Bandung, 7 sampai 13 Mei 2023. Kafilah Kota Banjar yang terdiri sebanyak 9 peserta, pelatih 2 orang dan official/pendamping 5 orang ini, resmi dilepas Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana dan Penjabat Sekda Banjar H Ade Setiana, di Pendopo Kota Banjar, Minggu 7 Mei 2023.

STQH merupakan ajang lomba untuk mengukur kemampuan dalam menguasai dan memahami isi yang terkandung pada Al Quran dan Hadits. Nana berharap keberangkatan kafilah STQH Kota Banjar mampu mengharumkan nama Kota Banjar di Tingkat Jabar. "Kami Pemkot Banjar berharap kafilah Kota Banjar berhasil meraih prestasi terbaik Tingkat Jabar," ucap Nana.

Menurut Nana, STQH ini sebagai bentuk nyata untuk meningkatkan SDM di Kota Banjar. Diharapkan, selain harus cerdas ilmu pengetahuanya, anak muda Kota Banjar sekarang ini harus berakhlakul karimah. "Memiliki anak berakhlak baik dan cerdas ilmu pengetahuan, dipastikan didambakan semua orang tua, termasuk Pemkot Banjar, bangsa dan negara ini," ucapnya.

Baca Juga: Tanah Musala Al-Barru Sirnagalih Tasikmalaya Diwakafkan, Ustaz Oos: Perbanyak Interaksi dengan Sang Khalik

Nana menuturkan, terwujudnya anak berahlakul karimah itu tak bisa lepas dari bimbingan orangtua, guru ngaji dan guru di sekolah. "Anak kita bisa salawat dan mengaji, diantaranya itu berkat bimbingan guru ngaji di madrasah dan masjid. Berlatar itu, sewajarnya guru ngaji diberi penghargaan. Misalnya berbentuk insentif bulanan.

Saya sudah memperjuangan pemberian insentif guru ngaji dan muazin, sejak menjabat Wakil Ketua DPRD Banjar dulu. Alhamdullillah, sejak dulu sampai sekarang tetap direalisasikan walaupun besarannya belum maksimal," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengaku merasa aneh, masih ada orangtua yang mudah mendukung  pembelian kuota, sementara pengisian kencleng di masjid kurang diperhatikan. Padahal, pengisian kencleng untuk kemakmuran masjid lebih besar manfaatnya, dibanding pembelian kuota yang sering dipergunakan untuk nonton yang tak bermanfaat atau mendidik anak.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x