Upaya preventif dengan cara menyiapkan obat-obatan, vitamin, mobil ambulance, serta kebutuhan lainnya dinilai Rudy akan jauh lebih efektif hasilnya untuk upaya pencegahan. Lain halnya ketika petugas hanya menunggu kedatangan pasien yang akan berobat yang penanganannya tentu akan jauh lebih sulit.
Baca Juga: Ketua MUI Garut Kutuk Keras Perbuatan Oknum Guru Ngaji yang Cabuli Santri
Selain masalah kesehatan, Rudy juga menyebutkan musim kemarau juga rentan terhadap kurangnya pasokan air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, pihaknya juga akan berupaya melakukan penanganan terhadap dampak kemarau yang berkaitan dengan ancaman berkurangnya pasokan air.
Dalam waktu dekat, imbuh Rudy, Pemkab Garut akan segera melakukan pemetaan daerah yang rawan dilanda kesulitan air. Langkah selanjutnya akan diupayakan untuk mencari sumber air yang bisa disalurkan ke daerah yang rawan kekurangan air.
"Langkah lainnya yang juga akan kita lakukan yakni membuat sumur air di daerah yang terdampak kemarau. Pokoknya melalui pencarian sumber air di pegunungan dan pembuatan sumur, kita akan upayakan agar air bisa kita salurkan ke rumah warga sehingga dampak kemarau yang menyebabkan kurangnya pasokan air ke masyarakat bisa kita atasi dengan baik," ujarnya.***