Network
KABAR PRIANGAN - Saat ini kemarau melanda kawasan Kabupaten Garut. Pemkab Garut bahkan sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini menjadi perhatian Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat. Antisipasi untuk pencegahan dan penanganan karhutla pun kini mulai dilakukan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut, Dodi Arisandi, menyebutkan upaya pencegahan karhutla di antaranya dilakukan dengan cara meningkatkan patroli.
Baca Juga: Pemkab Garut Jajaki Kerjasama dengan Pemerintah Rusia
Hal ini penting sebagai upaya pencegahan dini karhutla yang potensinya meningkat pada musim kemarau.
Selain kegiatan patroli yang ditingkatkan, petugas juga turun langsung untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan. Kalaupun sangat terpaksa harus melakukan pembakaran, ladangnya tidak boleh ditinggalkan tapi harus ditunggui.
"Kalau pun terpaksa harus melakukan pembakaran, ladangnya harus ditunggui. Ini untuk mencegah agar api tidak sampai merembet ke kawasan hutan," ujar Dodi, Jumat,11 Agustus 2023.
Baca Juga: Cegah Serangan Diare dan Kanker Serviks, Dinkes Garut Targetkan Vaksin 43 Ribuan Anak
Disampaikannya, untuk upaya penanganan bila sampai terjadi karhutla, pihaknya telah menyiapkan sejumlah peralatan yang diperlukan. Sejumlah alat pemadam tambahan sudah dikirimkan ke masing-masing resor di kawasan.
Bahkan, imbuh Dodi, sebagai bukti kesiapan seluruh personil dalam menghadapi ancaman karhutla, dalam waktu dekat Kantor Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut juga akan melaksanakan apel siaga. Langkah yang diutamakan tentunya upaya pencegahan agar tidak sampai terjadi karhutla yang tentunya akan merepotkan semua pihak.
