Dari Journalist Camp PRMN Eiger 2023, Deni Yudiawan: Pandemi Telah Mengubah Segalanya

- 29 Agustus 2023, 20:54 WIB
Jurnalis Deni Yudiawan (kanan) berbincang dengan VP Business & Technology PRMN Idham Arifin (kiri) dan Pegiat Alam Galih Donikara disela-sela kegiatan Journalist Camp PRMN Eiger 2023 di Sari Ater CamperVan Park, Ciater, Kabupaten Subang, Kamis 24 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Jurnalis Deni Yudiawan (kanan) berbincang dengan VP Business & Technology PRMN Idham Arifin (kiri) dan Pegiat Alam Galih Donikara disela-sela kegiatan Journalist Camp PRMN Eiger 2023 di Sari Ater CamperVan Park, Ciater, Kabupaten Subang, Kamis 24 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil /

Koneksi dengan Jurnalisme

Dari fenomena tersebut, lantas bagaimana koneksinya dengan jurnalisme? Menurut Deni, fungsi utama jurnalisme adalah memberikan gambaran kepada masyarakat agar bisa mengembil keputusannya sendiri, bukan bertujuan supaya harus begini-begitu, tapi jurnalis harus memberi beberapa fakta supaya masyarakat bisa memutuskan apa yang terbaik untuk mereka.

"Masalahnya, bgaimana masyarakat bisa memutuskan sesuatu kalau fakta atau datanya tak ada. Misalnya tadi open trip, permintaan tinggi tapi kenyataannya seperti apa? Kan jarang yang mengungkap. Misalnya banyak penipuan, banyak yang ditelantarkan, nah informasi seperti itu sedikit sedangkan orang ingin pergi open trip banyak," tutur Deni.

Baca Juga: Ini Formasi Seleksi CASN 2023 untuk Kabupaten Garut, Sekda: Rekrutmen Prioritaskan Honorer Lama

Selanjutnya tentang kualitas informasi yang disajikan. Mengenai hal ini Deni flashback ke tahun 2019. Saat itu waktu awal-awal bediri Jabar Saber Hoax sebelum pandemi, menyebutkan hoaks paling tinggi adalah tentang bencana alam setelah politik. Ketika itu politik naik lalu turun setelah Pemilu Presiden 2019, dan hoaks yang tinggi mengenai bencana alam. "Tingkat literasi masyarakat yang rendah lalu diberi informasi tentang bencana alam. Bencana alam di Cina, diklaim terjadi di daerah yang dekat kita. Karena itulah pentingnya informasi yang valid dan terverifikasi karena pertahanan jurnalisme itu adalah verifikasi, tak ada yang lain," ucapnya.

Deni kemudian memberi gambaran tentang demand yakni besaran kebutuhan atau keinginan konsumen tarhadap suatu produk. Dalam bisnis, jika membahas tentang jual beli harus tahu demand-nya. "Misalnya membuat keripik maka harus ada dan tahu konsumennya. Begitu juga dengan berita. Media jualnnya konten, percuma bikin sesuatu tapi misalkan orang enggak suka, kan enggak dibaca," tuturnya.

Supaya tulisan tentang lingkungan lebih menarik, faktor yang harus diperhatikan jika mengejar traffic maka demand-nya dulu harus dipenuhi. Berikutnya yang tak kalah penting karena sebagaiorang media adalah etika. Etika pengambilan sumber, etika verifikasi, Kode Etik
Jurnalistik tetap harus dipegang. "Lalu fakta di lapangan, bukan fakta di media sosial. Sekarang bentuk verifikasi itu banyak, bisa melalui telepon, getting ke lokasi dan lainnya. Data-data orsinil yang diperoleh itu seharusnya yang diangkat lebih banyak," ucapnya.***

 

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah