Network
KABAR PRIANGAN - Bencana kekeringan yang kini melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut telah menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air, baik air bersih maupun untuk pertanian. Pemkab Garut pun melakukan berbagai upaya untuk mengatasi bencana kekeringan ini agar dampaknya tidak semakin meluas.
Sekretaris Daerah Pemkab Garut, Nurdin Yana, menyatakan bencana kekeringan yang kini melanda sejumlah wilayah di Garut menjadi perhatian serius pihaknya. Berbagai upaya pun terus dilakukan guna meminimalisasi dampak dari berkepanjangannya musim kemarau ini.
Guna mengatasi bencana kekeringan ini, tutur Nurdin Yana, Pemkab Garut sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar. Anggaran tersebut diambil dari pos biaya tidak terduga (BTT) tahun anggaran 2023.
Baca Juga: Lahan di Gunung Guntur Garut Terbakar, Seorang Relawan Jadi Korban
"Kami telah siapkan anggaran sebesar Rp3 miliar dari BTT untuk mengatasi bencana kekeringan yang sudah terjadi. Skala prioritas penanganannya memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat maupun pompanisasi air ke lahan pertanian yang terdampak kekeringan," ucap Nurdin Yana saat ditemui di Pendopo Garut, Kamis, 7 September 2023.
Disebutkannya, anggaran sebesar itu nantinya akan digunakan untuk "treatment" melaksanakan sejumlah kegiatan yang dilakukan sebagai upaya mengatasi kekeringan. Hal ini menyusul adanya 10 kecamatan yang sudah berstatus Tanggap Darurat Bencana Kekeringan sehingga harus menjadi prioritas untuk mendapatkan pelayanan agar masyarakatnya bisa memenuhi kebutuhannya akan air.
Dengan anggaran Rp2 miliar itu, Nurdin Yana menilai akan cukup untuk membiayai kebutuhan operasional kendaraan tangki air ke daerah-daerah terdampak kekeringan. Dengan menggunakan dana tersebut pula akan dilakukan pipanisasi untuk menyalurkan air dari sumber air ke rumah-rumah warga.
Baca Juga: Pasanggiri Mojang dan Jajaka Kategori Anak Tahun 2023 Digelar di Garut, Ini Data Pemenangnya
Sebagaimana diketahui, tuturnya, Pemkab Garut telah menetapkan masa tanggap darurat bencana kekeringan terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2023 sampai tanggal 10 September 2023. Namun jika ternyata hingga waktu yang ditentukan kondisinya masih belum memungkinkan, maka masa tanggap darurat ini tentunya akan diperpanjang.
Masih menurut Nurdin Yana, bencana kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Garut juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Bantuan pun akan dikucurkan Pemprov Jabar untuk penanganan bencana kekeringan di Garut.
