Seniman Pedalangan dan Kasidah Rebana Terima Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023, Ini Profil dan Kiprahnya

- 6 Desember 2023, 19:38 WIB
Pj. Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menyerahkan piagam Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023 kepada istri alm. Odin Bachroedin pada acara penyerahan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023 di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Selasa 5 Desember 2023 malam.*/Kabar-Priangan.com/Dok. DKKT
Pj. Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menyerahkan piagam Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023 kepada istri alm. Odin Bachroedin pada acara penyerahan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023 di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Selasa 5 Desember 2023 malam.*/Kabar-Priangan.com/Dok. DKKT /

KABAR PRIANGAN - Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) kembali menggelar acara Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya, yakni pemberian anugerah kepada para seniman yang telah berjasa besar dalam "ngahirup-huripkeun" seni budaya di Kota Tasikmalaya. Untuk tahun 2023, Anugerah Budaya digelar di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Jalan Lingkar Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa 5 Desember 2023 malam.

Acara dihadiri langsung oleh Pj. Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Kadisporabudpar Deddy Mulyana, sejumlah pejabat lainnya dan para tamu undangan.

Menurut Ketua DKKT Bode Riswandi, Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya tahun 2023, adalah yang kedelapan kalinya. "Acara ini digagas Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya bersama Pemerintah Kota Tasikmalaya. Hingga tahun ini tidak kurang dari 14 seniman yang telah mendapatkan anugerah budaya ini. Anugerah ini tentu belumlah sebanding dengan apa yang telah para seniman lakukan untuk kemajuan seni budaya di Kota Tasikmalaya, namun inilah tanda cinta kita, sebagai bukti apresiasi kita atas kiprah mereka selama ini," ujar Bode Riswandi dalam sambutannya.

Baca Juga: Membahayakan, Polres Garut Larang Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya

Tahun ini, penerima Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya ada dua orang yakni Alm. Odin Bachroedin, seorang tokoh pedalangan, dan Maman Suherman, penggerak dan pembina seni kasidah rebana. Anugerah untuk Odin Bachroedin diserahkan oleh Pj. Wali Kota Tasikmalaya kepada pihak keluarga penerima, dan anugerah untuk Maman diserahkan Sekda Kota Tasikmalaya kepada Maman Suherman. Keduanya menerima piagam penghargaan, plakat, dan uang tunai Rp 10 juta. Berikut sekilas profil penerima Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023.

Odin Bachroedin

Bagi masyarakat Tasikmalaya yang hidup di awal tahun 1970-an, tentu tidak akan asing lagi dengan Wayang Golek yang saat itu, kerap digelar dan disiarkan secara langsung oleh Studio Radio Daerah (Sturada) Tasikmalaya.

Salah satu dalang yang cukup populer pada saat itu di Tasikmalaya adalah Odin Bachroedin R. Selain dikenal sebagai dalang, Odin juga dikenal sebagai pegawai negeri di lingkungan Pemda Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu wajar, jika Odin memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk pentas atau manggung di acara-acara yang diselenggarakan oleh Pemkab Tasikmalaya (saat itu belum ada pemisahan kota dan kabupaten), baik itu yang berkaitan dengan perayaan hari-hari besar nasional maupun tingkat kabupaten.

Baca Juga: Produk Ekonomi Kreatif Sumedang Dipamerkan Melalui Even SAE 2023

"Bapak sering manggung terutama saat memperingati hari-hari besar baik nasional atau lokal. Apa lagi yang berkaitan dengan hari-hari besar Tasikmalaya. Juga bapak sering manggung di daerah-daerah bahkan sempat manggung di Bandung beberapa kali," tutur Tien Kartina, putri ketiga pasangan Odin Bachroedin dan Oom Komariah, kepada Tim penilai Anugerah Budaya.

Menurut Tien, sekitar tahun 1983 ayahnya sempat menggagas Program Anak Cinta Dalang yang nantinya akan berujung pada Anak Cinta Wayang. Bahkan, lanjut Tien, ayahnya sempat melatih anak-anak, khususnya siswi untuk menjadi dalang, "Saat itu bapak melatih 4 orang siswi kelas 3 SD. Citapen dan di antara siswi itu ada putri dr. Dedi yakni Shinta, yang di kemudian hari tampil sebagai penyanyi dan muncul beberapa kali jadi juara Pop Singer yang diselenggarakan oleh HAPMI pada saat itu," lanjutnya.

Sayangnya, Program Anak Pecinta Dalang atau Anak Cinta Wayang itu tidak berjalan mulus. Padahal antusiame sekolah dan minat siswi pada saat itu cukup baik. Tapi karena kesibukan Odin yang saat itu ditunjuk jadi Kepala Ratel (Radio dan Telpon) sehingga dirinya lebih berkonsentrasi pada jabatan barunya.

Baca Juga: 7 Imbauan Kemenkes untuk Pencegahan Penularan Mycoplasma, Menyusul Temuan Kasus Pneumonia di Indonesia

Sementara itu, menurut seniman Andri Candiaman, Odin sempat jadi Koordinator Persatuan pedalangan Indonesia (Pepadi) untuk wilayah Priangan Timur. Namun karena terjadi dualisme kepemimpinan di tingkat yang lebih tinggi, maka pada tahun 2000 Odin lebih memilih bergabung dengan Yayasan Padalangan Tasikmalaya dan menjabat sebagai Ketua.

Odin Bachroedin yang kelahiran Cilampung, Singaparna, pensiun sebagai PNS tahun 1985 dengan jabatan terakhir Kepala Ratel Kabupaten Tasikmalaya. Odin meninggal pada April 2016 dan hasil pernikahannya dengan Oom Komariah memiliki sembilan putra-putri. Hampir di semua anak-anaknya mengalir darah seni meski dalam wujud yang lain. Artinya tidak menjadi dalang atau mendalami seni pewayangan, namun ada yang di seni suara, kawih, musik, tari, dll.

Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan menyerahkan piagam anugerah kepada Maman Suherman pada acara penyerahan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023 di Gedung kesenian Kota Tasikmalaya, Selasa 5 Desember 2023 malam.*/Kabar-Priangan.com/Dok. DKKT
Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan menyerahkan piagam anugerah kepada Maman Suherman pada acara penyerahan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya 2023 di Gedung kesenian Kota Tasikmalaya, Selasa 5 Desember 2023 malam.*/Kabar-Priangan.com/Dok. DKKT

Maman Suherman

Pria kelahiran Tasikmalaya, 30 Mei 1964 ini, seakan tak pernah lelah bekerja. Setelah pulang berjualan aneka bumbu dapur di Pasar Cikurubuk, Maman Suherman masih sempat melatih kaum remaja, putra dan putri, serta kaum ibu, bermain kasidah rebana.

Baca Juga: Fans JKT48 Wajib Lihat! Begini Keseruan Marsha dan Muthe JKT48 saat Sesi Shopee Live Streaming

Ruang tamu rumahnya yang hanya berukuran sekitar 2x5 meter, kerap menjadi arena berlatih musik kasidah. Sering pula latihan digelar di rumah para anggota grupnya, bergiliran.
Maman yang tinggal bersama keluarga di Jalan Paseh, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya ini, mengaku mulai belajar musik kasidah tahun 1981.

Pada tahun 1995, ia membentuk Grup Kasidah Al Muslih di Madrasah Diniyah Al Muslih Cempakawarna, belakang Pesantren Persis. Bersama grup ini, ia lima kali berhasil menjadi Juara 1 pada festival kasidah rebana se-Priangan Timur.

Kiprah suami dari Nunung Nurnaningsih ini kemudian berlanjut dengan melatih grup kasidah putri Al Fatonah di Cigaraja, Paseh. Dan berhasil mengantarkan Al Fatonah menjadi juara 1 tingkat Kota dan Kabupaten Tasikmalaya sebanyak tiga kali, juara 2 di tingkat yang sama sebanyak tiga kali, dan juara 3 sebanyak dua kali.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Jangan Bercerai Bunda di Jadwal Acara RCTI Rabu 6 Desember 2023: Firman Sakit Keras!

Pada tanggal 24 November 2017, ia mendirikan grup Riyadul Anfal Putra di Babakan Paseh, Tuguraja. Grup ini dihuni oleh anak-anak remaja dan pemuda yang ada di sekitar rumahnya. Di tengah maraknya tawuran para remaja di kampungnya dengan remaja dari kampung lain, Maman mencoba mengarahkan anak-anak yang ada di sekitar kampungnya untuk tidak ikut terlibat tawuran, dan diajak berlatih musik kasidah, dan berhasil. Bukan hanya berhasil untuk tidak tawuran, tetapi juga berhasil meraih prestasi gemilang.

Dalam pembinaannya, grup Riyadul Anfal sampai sekarang pernah 10 kali meraih Juara 1 dalam beragam lomba kasidah se-Tasikmalaya. Kemudian Juara 2 sebanyak 8 kali dalam festival kasidah tingkat yang sama, pernah meraih Juara 3 dalam lomba tingkat Jawa Barat, dan terakhir Juara 1 se-Jawa Barat di Universitas Perjuangan (Unper) tahun 2022.

Maman juga menjadi langganan melatih anak-anak sekolah dalam bermain kasidah rebana, terutama untuk lomba PAI (Pendidikan Agama Islam). Ia pernah melatih SDN Tuguraja hingga meraih Juara 1 tingkat Kecamatan Cihideung dan Juara 2 tingkat Kota Tasikmalaya. Kemudian melatih SDN Citapen hingga meraih Juara 3 tingkat kecamatan, juga pernah melatih murid-murid SDN Lewo, SDN Nagarawangi, SDN Cieunteung, SDN Gunung Koneng, dll.

Baca Juga: Duh, 30 Hektare Lahan Duku Cililitan Ciamis Dilanda Penyakit Karak Daun, Perlu Penanganan Lebih Serius

Selain itu, Maman Suherman juga melatih grup-grup kasidah yang dihuni para gadis remaja dan ibu-ibu pengajian. Saat ini, bahkan kedua anaknya, Dadi Kurnia dan Ardian Nurul Haq, juga kerap membantu melatih bermain kasidah, termasuk mengembangkan kreasi-kreasi tabuhan baru dalam bermain rebana.***

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x