Diberitakan sebelumnya, saat ini pohon-pohon duku di Cililitan terjangkit penyakit karat daun alga. Ciri-cirinya daun kekuningan atau peang kering karena terkena semacam jamur. "Karak daun ini merupakan penyakit, kalau hama kan seperti hama ulat dan kelelawar," ujar Kepala Dusun Cililitan Awan Kartiwan, Senin 4 Desember 2023.
Padahal saat ini pohon duku sudah musim keluar bakal bunga. Sedangkan musim panen raya diperkirakan sekira enam bulan lagi atau pertengahan tahun 2024. "Kan sekarang awal Desember, dikhawatirkan penyakit tersebut masih terjadi lima-sampai enam bulan lagi sehingga akan gagal panen raya," ucap Awan.
Saat panen raya, jika kondisi normal seperti empat-lima tahun lalu, penghasilan petani dari penjualan duku dapat diandalkan. Ada yang mendapatkan 30 kg per pohon, bahkan pohon berukuran besar yang berumur 100 tahun lebih bisa mencapai 5-7 kwintal duku. Saat panen raya terakhir kemarin harganya Rp8000-Rp10.000 per kilogram.
"Ada petani yang satu musim panen raya mendapatkan Rp 100 juta dengan jumlah 30 ton dari beberapa pohon. Sedangkan yang paling minim petani mendapat Rp 2 juta-Rp3 juta," ujar Awan.
Penyakit meluas hingga ke desa tetangga
Awan menyebutkan, awalnya jumlah area pohon yang terjangkit karak daun di Cililitan sekira 7 hektare. Tapi saat ini semakin meluas hampir semua atau lima dusun di Desa Karanganyar. Bahkan desa tetangga seperti Kertaharja Kecamatan Cijeungjing dan Karangampel Desa Baregbeg. "Saat ini di Dusun Cililitan saja sudah hampir 30 hektare yang terkena penyakit ini. Hampir semua terkena, namun pohonnya ada yang parah ada yang tak terlalu parah terkenanya," ucap Awan.