Keluarga asal Garut Minta Penjelasan RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Operasi Cabut Gigi

- 19 Desember 2023, 20:35 WIB
Tangkap layar dari medsos keluarga pasien asal Garut yang meninggal di RSHS hanya ingin penjelasan dari pihak rumah sakit.
Tangkap layar dari medsos keluarga pasien asal Garut yang meninggal di RSHS hanya ingin penjelasan dari pihak rumah sakit. /kabar-priagan.com/Tangkap layar/

KABAR PRIANGAN - Dalam beberapa hari ini, kabar meninggalnya seorang pasien yang akan menjalani operasi cabut gigi bungsu di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung beredar di media sosial. Pasien yang meninggal dunia itu ternyata merupakan warga Kabupaten Garut. 

Setelah sempat sulit dihubungi, salah seorang kerabat dekat pasien yang meninggal dunia, Latasha, akhirnya berhasil dihubungi. Ia pun kemudian bersedia memberikan keterangan kaitan dengan sikap keluarga pasca meninggalnya anggota keluarga mereka. 

Dikatakan Latasha, peristiwa malang yang menimpa sepupunya, Ita (33), berawal ketika ia berniat untuk mencabut gigi bungsunya.

Baca Juga: Wabup Helmi Sebut Atlet NPCI Garut Banyak Berprestasi

Namun oleh pihak salah satu rumah sakit di Garut, ia direkomendasikan untuk melakukan operasi cabut gigi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena dianggap lebih baik. 

Pada Senin, 27 November 2023 lalu, imbuhnya, perempuan warga Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut itu pun dengan diantar suaminya pergi ke RSHS Bandung. 

Singkat cerita, operasi pencabutan gigi pun akan dilaksanakan keesokan harinya yakni Selasa, 28 Desember 2023.

Baca Juga: Preman Kampung Ngamuk di Garut Diamankan Polisi

"Sebelum dilakukan operasi pencabutan gigi, pihak RSHS terlebih dahulu melakukan tindakan anestesi atau pembiusan terhadap Ita. Namun beberapa menit kemudian, dokter memanggil suami korban, Zani Januari dan mengabarkan jika pasien mengalami henti detak jantung," ujar Latasha. 

Disebutkannya, sejak saat itu kondisi kesehatan pasien terus memburuk dan terus tak sadarkan diri. Pihak RSHS pun kemudian sempat meminta izin kepada keluarga agar pasien melakukan cuci darah, alasannya, pasien tidak mengeluarkan urine usai dilakukan anestesi dan pihak keluarga pun mengizinkannya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x