“Mereka diberikan kesempatan dan hak untuk mengambil mata kuliah diluar prodi. Jadi mahasiswa ada yang kuliah di Aceh, di Papua itu dimasukan ke SKS atau mata kuliah kita,” ungkapnya.
Ijudin menyebutkan, hal tersebut untuk memberikan pengalaman, pengayaan kepada mahasiswa, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan dunia atau perubahan yang dimana mereka jadi bisa cepat bekerja.
Ia menyampaikan, yang berbeda dengan wisuda sebelumnya, wisudawan kali ini ada yang lulus tanpa skripsi.
“Ada 11 wisudawan yang tanpa skripsi, karena kita mengadaptasi menyesuaikan dengan peraturan Permendikbud Nomor 53 tentang Sistim Penjaminan Mutu bahwa mahasiswa sekarang diberikan kesempatan untuk mengambil alternatif selain dengan skripsi itu bisa diganti dengan membuat artikel yang dipublis di jurnal ilmiah yang terakreditasi minimal shinta 3 dan 4,” katanya.***