Network
KABAR PRIANGAN - Rehab ruang Pamengkang Pendopo Garut dipersoalkan banyak kalangan, dari mulai warga biasa, LSM, hingga pejabat aktif. Mereka menilai rehab itu hanya menghambur-hamburkan anggaran, apalagi kondisi ruangan tersebut masih layak untuk digunakan.
"Saya tahu dari medsos katanya penjabat (Pj) Bupati Garut belum tinggal di Pendopo, karena ruangannya masih direhab. Kok bisa begitu, yang saya tahu kondisi ruangan itu masih bagus, bersih, dan tidak perlu ada yang mesti direhab," kata M Rizky Fauzi warga Perum BCI, Garut, Sabtu 27 Januari 2024.
Ia menyebutkan, sebaiknya Pj Bupati itu mengikuti prosedur dan mekanisme anggaran. "Saya kira boleh-boleh saja ingin ada inovasi namun harus mengikuti aturan yang berlaku. Apalagi ada informasi pemborongnya pun bawa dari Bandung, Aya-aya wae, Padahal mah namina ge penjabat," ucapnya.
Baca Juga: Longsor di Cihurip Garut Ancam Rumah Warga
Sementara itu, mantan Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan, ruangan, kamar yang ada di Pendopo masih terasa nyaman untuk digunakan.
"Kamar pendopo yang selama ini saya pakai masih sangat nyaman sekali, apalagi kalau melihat masih ada puluhan ribu rutilahu di Garut. Memperbaiki kamar pendopo bukan prioritas," ujar Rudy Gunawan.
Menurutnya, kalau tidak merasa nyaman, boleh saja diperbaiki tapi harus ada anggarannya, atau prioritasnya pelajari APBD, dan lakukan pengawasan pelaksanaan DPA.
Baca Juga: Pj Bupati Garut Barnas Adjidin Belum Tinggal di Gedung Pendopo
"Ini bahaya karena tanpa DPA melakukan kegiatan, kecuali uang pribadi ya, terimakasih. Pemerintah Daerah (Pemda) di sumbang Pak Pj (Penjabat) tapi ceritanya akan panjang, dari mana sumber uangnya kan Pj wajib buat LHKPN ke KPK," katanya.
Hal senada banyak yang disampaikan warga Garut lainnya, bahkan dari pejabat aktif. Intinya mereka mempertanyakan kenapa mesti buru-buru direhab, dari mana sumber anggaranya.
