Sebanyak 600 Siswa Sebuah Sekolah di Garut Alami Keracunan Massal, Begini Kondisinya

- 13 Februari 2024, 19:59 WIB
Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin menyatakan ada sekitar 600 siswa sebuah sekolah di Garut setelah mengonsumsi makanan yang disajikan pihak sekolah.
Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin menyatakan ada sekitar 600 siswa sebuah sekolah di Garut setelah mengonsumsi makanan yang disajikan pihak sekolah. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan kasus keracunan massal yang menimpa para siswa sebuah sekolahan di Garut terjadi pada Senin, 12 Februari 2024. Mereka mulai merasakan gejala keracunan dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. 

Baca Juga: Kawah Talaga Bodas Tempat Wisata di Garut yang Hits, Keindahan Alamnya Juara, Yuk Kunjungi!

Namun berbeda dengan apa yang disampaikan Pj Bupati, Leli menyebutkan jumlah siswa yang keracunan ada 36 orang. Dari jumlah sebanyak itu, 25 menjalani rawat inap dan 11 lainnya menjalani rawat jalan.

Leli memaparkan rincian kasus keracunan massal siswa salah satu sekolah berdasarkan lokasi dan kondisi korban. 

Yang menjalani rawat inap di Puskesmas Tarogong sebanyak 2 orang, di Klinik Pratama 6 orang rawat inap serta 7 orang rawat jalan, di Rumah Sakit Intan Husada 4 orang rawat inap, dan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet ada 4 orang yang menjalani rawat inap serta 4 orang menjalani rawat jalan. 

Baca Juga: KPU Garut Sebut Logistik Telah Terdistribusikan hingga Tingkat Desa

Selain itu, imbuh Leli, ada juga yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Nurhayati sebanyak orang dan rawat jalan 1 orang, di Klinik Mahesa ada 6 orang menjalani rawat inap, di Klinik Baiturohman 1 orang menjalani rawat inap, dan di Puskesmas Pasundan ada 1 orang menjalani rawat jalan. 

"Kronologis singkat dari peristiwa tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB, sekolah membagikan snack time kepada siswa kemudian pukul 12.00 WIB, makan siang pun disajikan. Sekitar pukul 11.30 WIB, beberapa siswa mulai mengalami pusing dan muntah-muntah dan jumlah siswa yang mengalami gejala serupa terus bertambah seiring berjalannya waktu," kata Leli. 

Dia menyatakan, setelah menerima laporan, petugas pun langsung diturunkan ke lapangan. Verifikasi Informasi dilakukan yang dilanjutkan dengan melakukan pengumpulan data dan informasi lainnya terkait kasus tersebut. 

Baca Juga: Kuota Pupuk Subsidi Berkurang, Hasil Panen Padi di Garut Dipastikan Menurun

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah