Viral Video Dugaan Kecurangan dalam Perhitungan Suara di Kota Tasikmalaya, Begini Penjelasan KPPS

- 15 Februari 2024, 16:22 WIB
Sejumlah warga saat melihat vidio yang menayangkan dugaan adanya  kecurangan perhitungan suara di Tasikmalaya.
Sejumlah warga saat melihat vidio yang menayangkan dugaan adanya kecurangan perhitungan suara di Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Video dengan konten berjudul Info Kecurangan Pemilu yang diduga terjadi di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya viral dan masih jadi trending topik di kalangan masyarakat

Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 11 detik tersebut, berisi rekaman salah seorang yang diduga sebagai ketua KPPS TPS 14 sambil memegang Handphone menyebutkan;

"Kita coba kesesuaian dari aplikasi Sirekap yang dikeluarkan oleh KPU pusat. Kita harus melakukan scanner dari hasil suara pemilihan presiden. Dari hasil TPS 14, suara kosong 01 itu 134 suara, begitu kita scanner ternyata data 01 cuman satu, Pasangan calon 02 di TPS 14 itu 65 suara, tapi disini terbaca 551, padahal DPT kita cuman 231, terus pasangan 03 di TPS 14 itu ada 6, disini tercatat 111, disini kita akan melakukan satmin, tapi kita agak bingung untuk meneruskan, sedangkan yang lainnya harus di scanner juga..begitu.".

Baca Juga: Unggul Versi Quick Count, Relawan Prabowo-Gibran di Kota Tasikmalaya Optimis Pilpres 2024 Satu Putaran

Dari hasil penelusuran di lapangan, Kamis, 15 Februari 2024, kejadian tersebut memang betul terjadi di TPS 14 Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Bahkan orang yang bicara di video yang viral tersebut membenarkan bahwa dirinya merupakan ketua KPPS TPS 014 bernama Abdul Aziz Arrasyid, S.Pd.

Menurut Aziz, kejadian bermula, dimana pada hari Rabu, 14 Februari 2024 sekitar pukul 13.00 di TPS 014 Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya tengah dilakukan proses kegiatan penghitungan suara pemilihan calon presiden dan wakil presiden.

"Dalam kegiatan tersebut disaksikan oleh para anggota KPPS, Saksi, PTPS serta sejumlah warga yang ingin menyaksikan," ujar Aziz saat ditemui di rumahnya. 

Baca Juga: Toilet Umum di Kota Tasikmalaya Dijadikan TPS, Menyerupai Kamar Pengantin

Kata Aziz, setelah selesai penghitungan suara dan didokumentasikan dalam plano tipe C-PWP, selanjutnya anggota KPPS yang bertugas sebagai operator aplikasi Sirekap, melakukan scanning (foto dokumen) hasil dari plano tipe C-PWP. 

"Ketika masuk pada lembaran ke-2, maka didapatkan jumlah angka pada aplikasi Sirekap yang tidak sesuai dengan dokumen plano C- PWP, dan itu cukup mengagetkan kami semua," ujar Aziz.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x