Menurutnya, sejak awal pihaknya memang telah mempersiapkan petugas kesehatan untuk melayani kesehatan petugas penyelenggara Pemilu di lapangan.
Ini merupakan langkah antisipasi dan penanganan cepat apabila ada petugas penyelenggara Pemilu yang sakit, bisa langsung ditangani dengan cepat.
"Pada hari H pelaksanaan pencoblosan, seluruh petugas medis sudah kami siapkan di posko kesehatan desa dan juga Puskesmas. Bahkan khusus untuk melayani petugas penyelenggara Pemilu yang sakit, petugas disiagakan selama 24 jam," katanya.
Baca Juga: Empat Pelajar Terseret Ombak di Pantai Karangpapak Garut
Jalani Rawat Inap
Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, Dian Hasanudin, menyatakan dari laporan yang diterimanya, jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang mendapatkan penanganan medis ada 51 orang. Mereka terdiri dari petugas KPPS, PTPS, PPK, Linmas, serta yang lainnya.
Diungkapkannya, dari jumlah tersebut, ada 39 orang yang menjalani rawat inap. Dari jumlah tersebut, 1 di antaranya dirawat di RSUD dr Slamet Garut, 1 di RS Nurhayati, dan sisanya sebanyak 37 dirawat di Puskesmas yang ada di daerahnya masing-masing.
"Data yang kami terima, ada 39 orang yang menjalani rawat inap baik di rumah sakit ataupun di Puskesmas. Indikasinya, mereka kecapean termasuk beberapa di antaranya ada juga yang memiliki riwayat kesehatan," ucap Dian.***