Waspada! Peredaran Uang Palsu di Pasar Singaparna Tasikmalaya Makin Meresahkan

- 24 Maret 2024, 17:22 WIB
Pedagang telur di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban peredaran uang palsu, Minggu (24/3/2024). Peredaran uang palsu di Pasar Singaparna ini tergolong tinggi dan makin meresahkan.
Pedagang telur di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban peredaran uang palsu, Minggu (24/3/2024). Peredaran uang palsu di Pasar Singaparna ini tergolong tinggi dan makin meresahkan. /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Para pedagang di Pasar Singaparna makin dibuat resah dengan merebaknya uang palsu yang beredar disana. Kasus uang palsu tersebut terus ditemukan beberapa kali di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.

Jika sebelumnya korban peredaran uang palsu di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya adalah pedagang beras dan pedagang ikan bandeng, maka kini korban peredaran uang palsu dialami oleh pedagang telur.

Pedagang telur di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Iyus (48) mengaku menjadi korban peredaran uang palsu di Pasar Singaparna.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Mulai Memakan Korban Jiwa

Dirinya bahkan menemukan 46 lembar uang palsu berbagai pecahan. Muli dari pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000 hingga Rp10.000 juga ada. 

"Ini semuanya uang palsu Pak. Ada sekitar 46 lembar. Saya bahkan sudah beberapa kali menjadi korbannya. Ini uang palsu masih saya simpen, mudah-mudahan ada yang bertanggungjawab," kata Iyus, Minggu, 24 Maret 2024.

Menurut dia, jumlah 46 lembar uang palsu tersebut, hanya sisanya saja. Sebab sebagian saja sudah dirinya sobek karena kesal ada pembeli yang begitu tega mengunakan uang palsu untuk membeli telur di kiosnya. 

Baca Juga: Jadwal Pasar Murah Rakyat di Kota Tasikmalaya Minggu Ini, Catat Tanggal dan Lokasinya!

"Ini hanya sisanya, sebagian sudah saya sobek-sobek, kalau di kumpulkan semua mungkin lebih dari 60 lembar" kata Iyus. 

Uang palsu yang kumpulkan dalam wadah itu tidak didapatkan dalam satu kali transaksi saja, namun sudah puluhan kali transaksi. 

Ia pun menduga jika di Pasar Singaparna paling banyak yang mengedarkan uang palsu. Apalagi kalau lagi ramai-ramainya pengunjung seperti sekang bulan Ramadan dan menjelang lebaran. 

Baca Juga: Pesta Miras Oplosan Disaat Warga Lain Tarawih, Dua Pemuda di Tasikmalaya Diamankan Polisi

“Yang saya kumpulan ini mungkin sudah ada setahun ini. Terakhir seminggu sebelum puasa, kami dapat uang palsu yang pecahan 50.000 dan kemarin 5 hari lalu juga ada lagi yang pecahan Rp100.000," jelas Iyus.

Iyus menjelaskan, sering kali menerima pembayaran pembeli telur ayam menggunakan uang palsu.

Biasanya, Iyus menjadi korban peredaran uang palsu saat kiosnya ramai oleh pembeli. Ia mengidentifikasi diduga pelakunya perempuan. Sebab kebanyakan yang membeli telur ke kiosnya yakni kaum perempuan. 

Baca Juga: Bulan Ramadan, Kota Tasikmalaya Diserbu Pengemis Musiman, Bisa Hasilkan Rp5 Juta

Jarang memperlihatkan Wajah

Selian itu dalam proses pembeliannya para pelaku jarang memperlihatkan wajah atau kadang menggunakan masker. Mereka juga sering terlihat tergesa-gesa seolah tidak ingin berlama-lama bertransaksi.  

"Biasanya alasan karena meninggalkan anak kecil di rumah, atau banyak lagi alasan alasan yang lainnya lainya agar tidak diketahui bawa membayar menggunakan uang palsu," katanya.

Selain itu juga sudah mengetahui jam-jam rawan yang biasa dimanfaatkan oleh para pelaku pembeli yang  uang palsu itu. Biasa pagi-pagi hari dari mulai buka pukul 05.30 pagi. 

Baca Juga: Azies Rismaya Mahfud Tak ada Dalam Nota Kesepahaman Koalisi PPP-Demokrat untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

“Sudah sering kami memergokinya, dan memang kebanyakan perempuan, tapi tidak sampai saya laporkan. Paling cuma minta ditukar saja dengan uang yang asli," kata Iyus

Sebelumnya, salah seorang pedagang beras, Cucu Sunarya (50) jadi salah seorang korban. Dimana ia mendapati uang palsu pecahan Rp100.000 yang dipakai berbelanja di kiosnya.

Bahkan berdasarkan informasi lapangan dari warga pasar, selama sepekan ini sudah lebih dari 5 orang pedagang yang menjadi korban penipuan uang palsu.

Baca Juga: Pesta Miras Oplosan Disaat Warga Lain Tarawih, Dua Pemuda di Tasikmalaya Diamankan Polisi

"Jadi sepertinya dibelanjakannya itu saat pembeli ramai dengan membayar menggunakan uang palsu, sehingga saya tidak sempat mengecek," kata Cucu Sunarya.

Cucu menjelaskan bahwa dia baru sadar setelah akan menghitung uang hasil penjualan, karena saat itu banyak pembeli yang membeli beras di kiosnya itu. 

Dia pun tidak mengetahui siapa yang melakukan pembelian beras menggunakan uang palsu tersebut. 

Baca Juga: Kemenangan Timnas Indonesia atas Vietnam 1-0, Penonton Asal Tasikmalaya Bungah: Suasana SUGBK Bikin Merinding

Karena menurutnya konsumen yang datang ke kios berasnya banyak. Sehingga tidak sempat memperhatikan satu persatu wajah dari para konsumennya. 

"Saya tidak tahu karena banyak makanya saat itu uang pembelian dari pelanggan langsung saya masukan ke kantong," kata dia.

Masalah uang palsu juga dialami Wati, penjual ikan pindang. Seminggu lalu, dirinya pun mendapati uang palsu dari pembelinya. Dirinya pun bernasib sama, tidak mengetahui siapa yang membeli dagangannya mempergunakan uang palsu. 

Baca Juga: Akhirnya, PPP dan Partai Demokrat Sepakat Koalisi untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

"Saya mah seminggu yang lalu, Rp100.000 uang palsu. Bagi pedagang kecil kaya saya, itu sangat memukul," kata dia.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x