Perkuat Ketahanan Pangan, Cheka Luncurkan Program Paranje Tasikmalaya

- 31 Maret 2024, 10:04 WIB
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowasnyah memperlihatkan pengembangan ternak ayam  Paranje Tasikmalaya dalam program pengembangan agri bisnis ayam sentul di Kampung Cipesar Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowasnyah memperlihatkan pengembangan ternak ayam Paranje Tasikmalaya dalam program pengembangan agri bisnis ayam sentul di Kampung Cipesar Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/DOK Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowasnyah melauncing program Paranje Tasikmalaya dalam program pengembangan agri bisnis ayam sentul bertempat di Kampung Cipesar Kecamaran Purbaratu Kota Tasikmalaya, Jumat, 29 Maret 2024.

Cheka menyebut, program tersebut sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan, menekan angka inflasi, mengentaskan stunting, serta mengurangi produksi sampah di Kota Tasikmalaya.

Paranje sendiri kata Cheka, dalam bahasa Sunda disebut kandang ayam bertingkat. Paranje dibuat dengan cukup memanfaatkan lahan yang sempit, yakni berukuran 2 x 5 meter, dan tinggi 2 meter dibuat menjadi dua lantai.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya Kota Siapkan Layanan Mudik Gratis, Tujuan Yogya dan Solo

"Hari ini kita launching Paranje Tasikmalaya sebagai salah satu inovasi untuk peternakan ayam dengan menggunakan kandang yang kecil dan estetik sehingga tidak memerlukan lahan yang luas," kata Cheka.

Cheka berharap, setelah di launcing di Kecamatan Purbaratu, paranje juga bisa ada diseluruh kecamatan di Kota Tasikmalaya sehingha minimal Kota Tasik bisa punya 10 Paranje.

Adapun lanjut Cheka, jenis ayam yang dilembangkan melalui program Paranje Kota Tasik yaitu ras ayam sentul sebanyak 750 ayam dalam satu paranje.

Baca Juga: Tonase Sampah Selama Ramadan di Kota Tasikmalaya Naik 20 Persen per Hari, Ini Pemicunya

Pakan Ayam

Ayam tersebut diberikan pakan berupa 40 persen maggot, 10 persen Azola, dan 40 persen pakan dari pabrik. 

Dengan memanfaatkan pakan berupa magot jelas Cheka, ayam-ayam di Paranje ini setidaknya bisa menghempaskan limbah domestik tanpa harus ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x