KABAR PRIANGAN - Lebaran 1445 Hijriyah telah usai. Beragam cerita yang mengharu-biru, kegembiraan silaturahmi bertemu sanak famili, serta pengalaman saat mudik dan arus balik bagi warga yang menempuh perjalanan jauh, akan menjadi kenangan tak henti-hentinya diceritakan kelak.
Bagi sebagian orang, perjalanan mudik ke kampung halaman hanya sebatas rutinitas tahunan yang dilakoni dengan biasa-biasa saja dengan moda transportasi yang biasa pula. Kenangan yang tersisa dari momen rutin tahunan tersebut biasanya mengenai perjalanan, sulitnya mendapatkan karcis, arus lalu lintas lancar, atau malah terjebak macet berjam-jam.
Namun ada juga pemudik antimainstream atau melakukan perjalanan mudik di luar hal yang umum. Salah satunya dengan bersepeda, seperti dilakoni oleh Didin Fathudin (42), warga Resor Dago Pakar, Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Kedua kalinya mudik bersepeda ke Panawangan
Didin menempuh perjalanan sekira 150 km saat mudik Idulfitri 1445 H dengan bersepeda ke kampung halamannya dulu di Blok Lintunggong Desa Nagarapageuh Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Kamis 11 April 2024 sekira pukul 05.00. Ini merupakan kali kedua ia mudik bersepeda seorang diri.
Simak tayangan wawancara video Didin Fathudin di https://www.instagram.com/p/C5vLg0dBCNM/
Rute yang ditempuh Didin mulai Dago-Cibiru-Cileuyi-Rancaekek-Cicalengka-Nagreg-Limbangan-Malangbong-Pamoyanan-Panjalu-Lumbung-Kawali-Lebakleutik Panawangan. Tak melewati Ciamis Kota, ia tiba di Lebakleutik sekira pukul 14.30.
Lebakleutik merupakan kawasan di jalan raya nasional Ciamis-Cirebon. Daerah yang ruas jalannya berkelok ini masih berjarak sekira 3 km ke pusat Kecamatan Panawangan atau Pasar Panawangan dari arah Kawali/Ciamis.