Orangtua Siswa di Pangandaran Planga-plongo Saat Antre PPDB

- 4 Juni 2024, 17:00 WIB
Masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA di Pangandaran ibu-ibu rela mengantri.
Masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA di Pangandaran ibu-ibu rela mengantri. /kabar-priangan.com/Kiki Masduki/

KABAR PRIANGAN - Masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA dan SMK di kabupaten Pangandaran membuat orangtua siswa harus antre dan menunggu lama saat mendaftarkan anaknya. Antrean tersebut akibat terkendala sulit mengakses website pendaftaran.

Pantauan Kabar Priangan di salah satu SMA di Pangandaran pada Selasa 4 Juni 2024 saat pendaftaran, terlihat para orang tua siswa sedang mengantre.

Salah satu orang tua siswa di Pangandaran Ade Kurniasih mengatakan, proses pendaftaran sekolah untuk saat ini dianggap ribet. Kondisi itu membuat Ade harus menunggu lama untuk pendaftaran putranya yang masuk sekolah. 

Baca Juga: Banyak Ditemukan Fosil dan Artefak, Disparbud Pangandaran Butuh Museum

"Prosesnya lumayan ribet, tidak ada guru pembimbing dari sekolah asal jadi datang kesini (SMA Negeri 1 Pangandaran) planga-plongo," kata Ade, Selasa 4 Juni 2024.

Menurutnya, informasi yang disampaikan sekolah asal kepada siswa belum lengkap dan masih banyak yang kurang atau persyaratan menyusul.  "Sesampainya di sekolah tempat anak kami mendaftar tiba-tiba saja pending, soalnya pendaftaran yang kemarin belum selesai karena kendala server down," ucapnya. 

Baca Juga: Ada Maudy Ayunda dan Brisia Jodie dalam Event KAI Travelling by Train ke-15 di Pangandaran

Antre Cukup Lama

Kemudian para pendaftar hari kedua harus antre cukup lama karena siswa yang telah daftar hari pertama saat ini lanjut lagi dengan pendaftaran offline.  "Nunggu yang hari kemarin selesai baru ini nunggu nomor antrian. Kemarin informasinya server error, sekarang nunggu saja sudah tanggung ke sekolah. Dari rumah pukul 07.30 WIB pagi. Ditunggu demi anak mah lah," kata dia. 

Ia menganggap persyaratan yang bikin ribet itu karen informasi yang disampaikan itu nyicil tidak sekaligus. 

Baca Juga: Ade Ruminah, Bacabup di Pangandaran Minta Lembaga Survei Jaga Kerahasiaan Data

"Jadi persyaratan yang bikin ribet nuntut atau nyicil. Harus bawa berkas susulan," ucapnya. 

Ade berharap kedepan lebih detail dan jelas lagi pemberitahuan terkait berkas dan sosialisasi kepada calon siswa baru. "Apalagi untuk orang awam seperti saya. Infonya yang jelas," kata dia. 

Sementara itu, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) SMA Negeri 1 Pangandaran Awan Gunawan membenarkan jika akses website PPDB hari kedua untuk siswa baru masih down tidak bisa diakses. 

Baca Juga: 11 Anggota PKD Kecamatan Cimerak Pangandaran Resmi Dilantik

"PPDB di SMA Negeri 1 Pangandaran sejak pertama dibuka Senin 3 Juni kemarin terkendala server PPDB tidak jalan sampai hari ini. Sekarang kita mulai dulu dengan offline, menampung semua yang datang. Diterima dokumennya nanti panitia kerja lagi memasukan data-data siswa untuk daftar," kata Awan. 

Ia mengatakan kuota penerimaan siswa baru SMA Negeri 1 Pangandaran ada 432 siswa. Jumlah tersebut dibagi menjadi dua tahap, untuk tahap 1 jalur zonasi dan KTEM sebanyak 216 siswa. Kemudian, pada tahap 2 jalur prestasi dan kategori pada 24 Juni 2024 mendatang.

"Jadi tinggal sisanya melalui jalur prestasi raport, olahraga, seni dan sebagainya. Ada juga anak terbina orang tua, anak guru, dan tambahan ada KTEM ekstrim dari KCD ada 6 orang itu pasti prioritas," katanya. 

Baca Juga: Puluhan ODGJ Kategori Berat asal Pangandaran Dievakuasi ke RS Marzoeki Mahdi Bogor

Hanya Membantu

Menurut dia, pihak sekolah penerima siswa baru memang sifatnya hanya membantu para pendaftar input data secara online. 

"Sekolah hanya membantu yang memerlukan bantuan daftar di sekolah. Jadi memang seharusnya online. Tapi saat ini kami bantu pendaftaran offline," ucapnya. 

Kondisi yang sama terkait kendala server pun terjadi di SMK Negeri 1 Cijulang yang sudah dua hari menerima pendaftaran secara offline. 

Baca Juga: Lima Partai Koalisi Sepakat Seleksi Balon Bupati Pangandaran, Survei Tertinggi Dadang Okta

Kendati demikian, Wakasek Humas Hubin SMK Negeri 1 Cijulang Danang Ari Wibowo mengatakan, kalau secara aturan dari Pemprov Jabar untuk penerimaan siswa baru SMA/SMK itu dibukanya secara online. 

"Cuma karena ada kendala dari kemarin sampai pagi ini web itu belum bisa diakses jadi gak tau servernya down atau gimana, cuman kemarin dari pers confrence dari kepala dinas Jabar kemungkinan servernya ngedown karena tidak bisa diakses," terangnya.

Menurutnya, informasi terbaru pihak sekolah boleh menerima pendaftaran sementara waktu secara offline. Untuk mengantisipasi pendaftar yang sudah datang ke sekolah maka diterima offline dulu.

Baca Juga: Konsumen Tak Perlu Was-was, Disdagkop UMKM Pastikan SPBU di Pangandaran Tak Ada Kecurangan

"Jadi data-datanya dimasukan dulu secara offline, nanti ketika server bisa online baru diunggah," katanya.

Ia mengatakan sementara ini sudah ada 100 siswa yang telah mendaftar ke SMK Negeri 1 Cijulang. "Kalau dilihat dari calon pendaftar ada yang berasal dari Papua," ucapnya. 

SMK Negeri 1 Cijulang saat ini menampung 463 siswa dengan pembukaan dua tahap. Tahap I untuk jalur zonasi dan tahap II untuk jalur prestasi dan KTEM. 

Baca Juga: Balon Bupati Pangandaran Dadang Okta Unggul di Survei Poltracking Indonesia

"Untuk tahap 1 itu 25 persen dari jumlah kuota sebanyak 104 dan Tahap 2 sisanya 436 siswa," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah