Musim Haji 1444 H Tiba, Ini Tips Jika Jamaah Sakit di Tanah Suci

27 Mei 2023, 18:17 WIB
Terdapat pamflet kontak ambulans di hotel selama berasa di Tanah Suci Mekah.*/Freepik /

KABAR PRIANGAN - Perbedaan cuaca dan perjalanan jauh kerap kali menjadi faktor jamaah haji/umroh mengalami sakit. Mulai dari sakit yang ringan hingga sakit yang mengharuskan jamaah dirawat di rumah sakit.

Berikut pengalaman yang dapat dibagikan jika sakit saat melakukan ibadah haji/umroh:

1. Bawa selalu obat-obatan yang biasa Anda minum 

Umumnya membawa obat bebas diperbolehkan di tanah suci, namun jika Anda membawa obat khusus untuk mengendalikan penyakit Anda, informasikan kepada penyelenggara haji/umroh. Jika mengikuti standar Internasional, biasanya Anda diminta menginformasikan sakit Anda dan jenis obat Anda beserta resep yang ditulis oleh dokter dari rumah sakit yang menangani Anda.

Baca Juga: Ini 7 Tips Agar Tak Tersesat Saat Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah

2. Gunakan masker dan jaket

Untuk mengantisipasi perubahan cuaca, gunakan masker dan jaket selama perjalanan. Masker juga dapat dipakai saat Anda berada di Haramain namun sedang tidak melaksanakan ibadah. Masker berfungsi untuk menjaga hidung dan tenggorokan Anda dari paparan debu di Tanah Suci, juga dari paparan bakteri/ virus yang sedang dialami jemaah lain.

3. Perhatikan obat yang Anda beli di tempat tujuan

Petugas apotik pasti akan membantu Anda mencari obat yang pas saat Anda mengatakan “Saya memerlukan obat untuk flu", tetapi sebelum membayar ada baiknya Anda mencermati obat yang mereka tawarkan pada Anda. Terkadang mereka ikut menawarkan suplemen yang sebetulnya belum tentu Anda butuhkan, dan suplemen ini bisa jadi memiliki harga yang lebih mahal daripada obat Anda.

Tentu Anda boleh tetap membelinya selama Anda memiliki uang dan teryakini bahwa suplemen tersebut akan membantu kesehatan Anda, namun sekali lagi, periksa harganya. Atau beli madu sebagai opsi pengganti suplemen.

Baca Juga: Anak Mulai MPASI? Simak Tips Berikut Agar Uang Belanja Bisa Tetap Hemat!

4. Jika harus dirawat di rumah sakit

Jika Anda atau jamaah dalam rombongan Anda sakit saat haji, biasanya akan ditangani oleh petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH), namun tidak demikian saat umroh. Jika ada jamaah yang sakit saat umroh dan harus dirawat di rumah sakit, mutawwif (pendamping) adalah orang yang bertugas untuk mendampingi.

Namun umumnya mutawwif adalah laki-laki sementara rumah sakit di tanah suci dibagi dua bagian, bagian laki-laki dan perempuan. Mutawwif laki-laki hanya bisa mendampingi jamaah perempuan hingga di ruang tunggu rumah sakit, tidak diperkenankan masuk ruang gawat darurat, ruang rawat dan ruang pemindaian kesehatan lainnya, begitu pula jika jemaah yang sakit berangkat bersama kerabat laki-lakinya.

Dalam kondisi demikian, maka bisa jadi mutawwif rombongan Anda meminta bantuan pada rekannya yang mutawwif wanita atau meminta bantuan pada jamaah perempuan dalam rombongan.

Baca Juga: Anak Mulai MPASI? Simak Tips Berikut Agar Uang Belanja Bisa Tetap Hemat!

Pendamping jamaah yang sakit

Jika Anda sebagai jamaah mendapat kesempatan untuk mendampingi jamaah yang sakit, maka ini adalah beberapa hal yang harus dicermati:

1. Kontak ambulans, jika tidak tahu nomor ambulans maka Anda dapat menyambangi resepsionis hotel dan meminta tolong untuk dipanggilkan ambulans.

2. Bawalah paspor jamaah yang sakit, paspor sangat dibutuhkan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis dari pemerintah Saudi.

3. Jangan lupa untuk membawa identitas Anda.

4. Daftarkan jamaah yang sakit ke resepsionis rumah sakit.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Ciamis, Cocok untuk Tempat Camping saat Libur Semester. Ayo Gaskeun!

5. Bawalah makanan dan minuman, karena bisa jadi Anda akan cukup lama menunggu diagnosa dokter. Dan biasanya di rumah sakit hanya ada stand penjual makanan dan minuman yang tidak buka 24 jam.

6. Sebagai pendamping, Anda akan diminta mendampingi jamaah yang sakit melakukan pemindaian kesehatan seperti x-ray yang berada di titik lain rumah sakit tersebut. 

7. Anda juga akan diminta mengantre obat di farmasi.

8. Anda juga akan diminta berada tidak jauh dari UGD, untuk berjaga-jaga jika dokter jaga mengalami kesulitan dalam penanganan jamaah yang sakit, terutama kendala bahasa.***

Catatan: Tips ini dibagikan berdasarkan pengalaman pribadi penulis

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler