Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak Wilayah Priangan Timur, Rabu 13 April 2022
Penanggungjawab Masjid H Bakri yang juga sesepuh masyarakat sekitar, Agus Sukmayadi mengatakan, Masjid H Bakri dibangun pada tahun 1 Agustus 1934 berupa masjid kecil yang lebih dikenal dengan tajug.
Saat itu kata Agus, Jalan HZ Mustopa dan sekitarnya masih sepi. Seiring perkembangan zaman, jumlah masyarakat di sekitar masjid H. Bakri terus bertambah.
Sehingga pada 1945 bangunan masjid H Bakri dipermanenkan menjadi sebuah masjid dengan ukuran lebih luas.
Baca Juga: Cara Sehat saat Buka Puasa, dari Minum Air Putih sampai Mengkonsumsi Kurma
Meski kini masjid telah diapit oleh bangunan-bangunan besar berupa pusat perbelanjaan atau mall, pihaknya mempertahankan masjid H.Bakri untuk tetap menjadi tempat ibadah.
"Ya kami pertahankan untuk tempat beribadah," ujar Agus.
Menurut Agus, ditengah-tengah Jalan KHZ Mustopa, memang hanya ada satu masjid yaitu masjid H Bakri.
"Dengan adanya masjid ini kami ingin memberi ruang bagi para karyawan dan masyarakat sekitar untuk beribadah dan beristirahat sejenak dari sibuknya urusan duniawi," katanya.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Muncul Kemiskinan Ekstrim di Kota Tasikmalaya