Pohon di Sidratul Muntaha yang Dilihat Rosulullah Ketika Isra Miraj, Tak Ada di Muka Bumi yang Menyamainya

- 11 Februari 2023, 19:37 WIB
Sidrat al-Muntaha (Ilustrasi: Freepik.com)
Sidrat al-Muntaha (Ilustrasi: Freepik.com) / jabar.nu.or.id/

KABAR PRIANGAN - Bulan Rajab salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Pada bulan tersebut turun perintah shalat lima waktu yang disampaikan kepada Rosulullah SAW oleh Allah SWT. Peristiwa tersebut terjadi ketika Isra Miraj.

Isra adalah peristiwa pindahnya Nabi Muhammad dari Masjidil Haram yang ada di Mekah ke Masjidil Aqsa yang ada di Madinah. Miraj adalah peristiwa naiknya Nabi ke Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT, menaiki Buraq dan ditemani oleh malaikat Jibril. Peristiwa tersebut kemudian disebut Isra Miraj.

Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Pada tahun 1444 Hijriah ini, dalam kalender nasional bertepatan dengan 18 Januari 2023.

Baca Juga: Umat Islam Banjar Gelar Aksi Bela Al Quran: Segera Tangkap dan Hukum Rasmus Paludan yang Provokatif!

Ketika Rasulullah SAW berada di Sidratul Muntaha yaitu Singgasana Allah SWT yang berada di atas langit ketujuh, beliau melihat pohon yang sangat besar. Namun Malaikat Jibril tidak bisa ikut ke dalam karena tubuhnya akan terbakar.

Jibril hanya bisa sampai di langit ketujuh, tempat dimana Nabi Ibrahim AS berada. Bukan hanya Jibril yang tidak bisa memasuki Sidratul Muntaha, tapi semua malaikat. Rosulullah SAW sangat malu untuk memasuki Sidratul Muntaha yang merupakan singgasana Allah SWT.

Tapi atas izin-Nya, Rosulullah SAW menjadi satu-satunya mahluk Allah SWT yang boleh memasuki tempat tersebut. Rosulullah SAW mendapat perintah melaksanakan sholat lima waktu untuk seluruh umat muslim.

Baca Juga: Syekh Wijaya Kusumah, Orang Pertama yang Menyebarkan Islam di Pangandaran

Sebuah hadits menceritakan apa yang Rosulullah lihat di Sidratul Muntaha yaitu pohon yang sangat besar. Saking besarnya seorang penunggang kuda membutuhkan wakti 100 tahun untuk bisa mengelilinginya.

Dilansir oleh Kabar-Priangan.com dari laman KonsultasiSyariah.com, Sidratul Muntaha berasal dari kata "Sidrah" artinya pohon sidr yaitu pohon bidara tapi hakekatnya berbeda, dan "Muntaha" artinya puncak.

Imam As-Saadi dalam tafsirnya menjelaskan, dinamakan Sidratul Muntaha karena tempat pohon tersebut merupakan puncak segala sesuatu yang naik dari bumi dan yang Allah SWT turunkan, baik wahyu dan lainnya. Bisa juga dimaknai karena Sidratul Muntaha merupakan puncak yang diketahui mahluk, lebih dari itu mahluk tidak tahu apa-apa.

Baca Juga: Kerja Bakti Cor Slup Meriah, Ratusan Warga Tumplek di Kawasan Gedung Dakwah Islam Kecamatan Cijeungjing Ciamis

Keberadaan Sidratul Muntaha tertulis dalam Al Quran Surat Al Najm ayat 12-18 yang artinya sebagai berikut: Apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha.

Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.

Baca Juga: Tips Etika Bermedia Sosial dalam Pandangan Islam, Simak Penjelasannya

Ketika berada disana, Nabi melihat sebuah pohon yang sangat besar. Wujud pohon tersebut seperti yang gambarkan dalam hadist dari Anas Radhiyallahu’anhu:

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dedaunan yang ada dalam pohon tersebut banyaknya sebanyak mahluk ciptaan Allah di muka bumi. Setiap daun yang berguguran, maka nama mahluk yang tertulis dalam daun itu akan mati.

Rosulullah mengatakan pohon itu berbuah besar. Besar buahnya seperti kendi yang ada di Hajar. Kemudian daunnya sebesar telinga gajah. Pohon ini punya ukuran yang sangat besar. Tidak ada pohon dimuka bumi ini yang menyamainya. Dari akarnya keluar sungai. Dua sungai di dalam dan dua sungai di luar. Dua sungai di dalam berada di syurga. Dua sungai di luar adalah Nil dan Eufrat.

Rosulullah SAW berkata pohon tersebut memiliki warna yang tak pernah dilihat sebelumnya yaitu warna yang tidak ada di muka bumi. Keindahan pohon tersebut tidak bisa dijelaskan dengan rinci karena terlalu indah.

Baca Juga: Kerajaan Sumedang Larang Ternyata Jadi Salah Satu Saksi Penyebaran Islam di Tanah Jawa, Ini Sejarah Singkatnya

Pandangan Rosulullah tidak melebihi yang diizinkan oleh Allah SWT. Hal tersebut menunjukan bagaimana adab Rosulullah saat menjadi tamu Allah SWT di Singgasana-Nya.

Perjalanan Isra Miraj tersebut merupakan hiburan yang diberikan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW karena kesedihannya ditinggal wafat istrinya, Siti Khadijah, dan pamannya Abu Thalib.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah