Garut KLB Difteri, Apa Itu Difteri serta Bagaimana Gejala dan Cara Pencegahannya? Simak di Sini!

- 22 Februari 2023, 23:49 WIB
Garut KLB DIfteri, apa itu difteri, bagaimana gejala dan cara pencegahannya?.*
Garut KLB DIfteri, apa itu difteri, bagaimana gejala dan cara pencegahannya?.* /Kementerian Kesehatan Republik Indonesia/

KABAR PRIANGAN - Baru-baru ini Kabupaten Garut mengumumkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri yang telah menyerang salah satu kecamatan di kabupaten tersebut yaitu Kecamatan Pangatikan. Tercatat enam orang meninggal diduga karena difteri.

Pada 20 Februari 2023 dua orang dinyatakan positif difteri. Pemerintah setempat pun mengimbau warga untuk segera melapor ke puskesmas apabila mengalami gejala-gejala yang mirip dengan difteri.

Difteri merupakan penyakit yang mudah menular dan berbahaya, karena mengandung racun yang bisa merusak orga tubuh. Penyakit difteri ditularkan melalui batuk, bersin, dan luka terbuka. Gejalanya berupa sakit tenggorokan dan gangguan pernafasan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lemas.

Baca Juga: Bukan Tidak Laik Terbang, Ini Alasan Helikopter yang Membawa Kapolda Jambi Mendarat Darurat

Dilansir Kabar-Priangan.com dari laman dinkes.mojokertokab.go.id dan rsudpariaman.sumbarprov.go.id pada 22 Februari 2023, difteri disebabkan oleh bakteri yang bernama Corynebacterium diphtheria. Penyebaran bakteri tersebut banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia karena angka vaksinasinya yang rendah.

Difteri dapat ditularkan melalui partikel udara, penggunaan benda yang telah terkontaminasi seperti peralatan rumah tangga, mainan, atau benda pribadi. Bahkan menyentuh luka pada penderita pun dapat memberikan peluang tertular.

Difteri dapat menyerang kelompok usia berapa pun. Apalagi dengan adanya faktor risiko yaitu:

1. Lokasi yang ditinggali jarang dibersihkan
2. Memiliki kelainan atau penyakit imunitas seperti Aids
3. Tidak mendapat vaksinasi difteri
4. Memiliki sistem imun yang lemah misalnya kelompok usia bayi atau balita dan lansia.
5. Tinggal dilingkungan padat penduduk yang tidak higienis

Baca Juga: Polemik Flyover Bojongsoang dengan Ridwan Kamil, Bupati Bandung: Saya Sudah Sampaikan Sejak Dilantik 2021

Gejala:
Meskipun difteri dapat menyerang organ mana saja, tapi gejala yang paling menonjol adalah:
1. Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu
2. Radang tenggorokan dan serak
3. Pembengkakan kelenjar pada leher.
4. Masalah pernafasan
5. Ada cairan pada hidung/ meler
6. Demam dan menggigil
7. Batuk yang keras
8. Perasaan tidak nyaman
9. Perubahan pada penglihatan
10. Bicara yang melantur
11. Tanda-tanda shock, seperti kulit dingin dan pucat, berkeringat dan jantung berdebar cepat.

Selain itu difteri juga dapat menyerang organ lain seperti jantung dan sistem syaraf. Penderita akan mengalami infeksi pada kulit karena bakteri ini mengandung racun yang bisa menyebar keseluruh tubuh dan berbahaya untuk organ-organ tubuh.

Untuk mendiagnosis difteri, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Salah satunya dengan melihat lapisan tenggorokan dan amandel. Dokter juga akan melakukan biopsi guna memastikan bakteri apa yang ada dalam jaringan tersebut.

Pasien difteri merupakan kondisi yang serius. Dokter akan menyuntikan antitoksin untuk melawan racun dari bakteri tersebut. Kemudian akan diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Umumnya dokter akan menyuruh pasien melakukan rawat inap untuk melihat perkembangan dan reaksi dari pemberian obat-obatan tersebut sehingga memutus penyebaran bakteri tersebut.

Baca Juga: KUR 2023 Bank Mandiri Siap Disalurkan, Simak Syarat dan Kriterianya di Sini!

Bila mengalami gejala tersebut atau merasa telah melakukan kontak dengan penderita difteri, segera konsultasi dengan dokter.

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah