6 Tips Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadhan, Nomor 3 Sering Diabaikan Orangtua

- 1 Maret 2023, 22:44 WIB
Ilustrasi anak-anak sedang bermain. Enam tips mengajarkan anak berpuasa Ramadhan.*/Kabar- Priangan.com/Wida Waridah
Ilustrasi anak-anak sedang bermain. Enam tips mengajarkan anak berpuasa Ramadhan.*/Kabar- Priangan.com/Wida Waridah /

KABAR PRIANGAN – Sebentar lagi Bulan Ramadhan 1444 Hijriah tiba. Berpuasa pada bulan suci ini suatu kewajiban untuk setiap Muslim. Banyak yang sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkannya. Terutama untuk para orang tua, mempersiapkan anak untuk siap berpuasa di Bulan Ramadhan adalah salah satunya.

Selain mengajarkan anak berpuasa agar kelak saat usianya baligh sudah siap, berpuasa di Bulan Ramadhan juga memiliki banyak manfaat lain untuk anak. Puasa bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian anak, melatih disiplin anak, dan anak bisa lebih dekat dengan keluarga karena melakukan aktivitas sahur dan buka bersama.

Dilansir kabar-priangan.com dari New England Journal of Medicine, berpuasa memiliki beberapa manfaat, di antaranya, meningkatkan metabolisme, menurunkan kadar gula darah, meredakan peradangan, meningkatkan fungsi otak, serta membantu membuang racun dan sel yang rusak dari dalam tubuh.

Baca Juga: Sebelum Implementasikan Kurikulum Merdeka, Para Kepala SMA di Kota Tasikmalaya Ikuti 'Manasik'

Sebagai orangtua, apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengajarkan anak berpuasa Ramadhan? Ada enam tips yang bisa diterapkan untuk mengajarkan anak berpuasa:

1. Memberikan pemahaman tentang Puasa

Memberikan pemahaman harus sesuai dengan usia anak. Kenapa seorang Muslim harus berpuasa, puasa itu apa, bagaimana menjalankannya. Menjelaskan kepada anak yang usianya masih 3-5 tahun, tentu akan berbeda dengan menjelaskan kepada anak usia 6-8 tahun.

2. Dilatih sebelum menginjak masa baligh

Anak sebaiknya dilatih berpuasa sebelum masa baligh. Seperti dilansir kabarpriangan.com dari kanal youtube Ustadz Adi Hidayat Official, “Sepanjang dia belum baligh, maka masih terbuka untuk belajar. Jangan sampai nanti ketika sudah baligh anak itu, malah digunakan momentum ramadhan untuk belajar”.

Masa baligh perempuan setelah datang menstruasi. Sedangkan masa baligh laki-laki ketika mulai bermimpi tertentu.

3. Lakukan secara bertahap

Anak tidak harus didorong untuk berpuasa secara sempurna dulu. Lakukan secara bertahap. Sesuaikan dengan daya tahan anak. Mungkin bisa saja di awal hanya satu atau dua jam, tapi besoknya bisa bertambah lagi durasi puasanya. Jangan sampai terjadi, anak sudah tidak kuat, tapi jam menunjukkan satu jam lagi menuju Azan Magrib, lalu orangtua malah memberi semangat. Besoknya anak sakit.

Baca Juga: Munculnya Flu Burung di Kota Cirebon dan Cimahi Bikin Peternak Unggas Waswas, Ini Langkah Pemkab Tasikmalaya

4. Berikan penghargaan ketika anak berpuasa

Meski anak berpuasa masih belum sempurna, tetap sebagai orangtua harus memberikan penghargaan. Anak akan lebih termotivasi untuk berpuasa lagi esoknya karena orangtuanya memberikan penghargaan. Entah itu dengan ucapan, ciuman, atau memasak makanan favoritnya.

5. Lakukan aktivitas yang menyenangkan

Dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, anak tidak fokus pada rasa laparnya. Selain itu, momentum berpuasa di bulan ramadhan akan terus diingat anak saat bulan ramadhan sudah selesai. Ajak anak bermain permainan yang tidak banyak menguras energi.

6. Ajarkan anak untuk menghormati orang yang berpuasa

Seringkali orangtua lupa, mengajarkan anak berpuasa tapi tidak mengajarkan anak menghormati yang berpuasa. Ketika anak sudah berbuka sebelum waktunya, ajarkan juga kepada anak untuk menghormati yang masih berpuasa. Dengan begitu anak sudah belajar toleransi.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Bogor Dekat Stasiun yang Lagi Hits, Cocok untuk Makan Sambil Nongkrong!

Selain mengajarkan anak berpuasa ramadhan, satu hal lagi yang sebaiknya diperhatikan oleh orangtua. Asupan anak selama berpuasa. Makanan apa saja yang dianjurkan dan sebaiknya dihindari bagi anak yang berpuasa?

Dilansir kabar-priangan.com dari kanal youtube Gue Sehat, dr. Lucia Nauli Simbolon, SpA. mengatakan, “Pada anak-anak yang berpuasa, makanan yang dikonsumsi relatif sama saat anak tersebut sedang tidak berpuasa, harusnya unsur makanan meliputi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak dalam komposisi yang seimbang.”

“Bisa juga saat berbuka puasa diberikan makanan yang indek glikemiksnya tinggi sehingga dia langsung memberikan rasa kenyang juga mencegah dehidrasi dengan kebutuhan air yang cukup. Saat sahur diberikan makanan yang indek glikemiksnya sedang seperti oatmel, ubi, pisang, apel, untuk mempertahankan kadar gula darah sehingga tidak terlalu cepat merasa lapar,” lanjut dr. Lucia.

Itulah enam tips mengajarkan anak berpuasa Ramadhan.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah