Yudo Andreawan, Pria Tukang Onar yang Diduga Idap Erotomania. Apakah itu? Simak Penjelasannya di Sini!

- 16 April 2023, 15:58 WIB
Kenali gejala Erotomonia yang dialami oleh Yudo Andreawan.*/PNGWing
Kenali gejala Erotomonia yang dialami oleh Yudo Andreawan.*/PNGWing /

KABAR PRIANGAN - Akhir-akhir ini nama Yudo Andreawan menjadi perbincangan masyarakat karena aksinya yang kerap membuat onar di tempat umum. Perilakunya itu membuat warga merasa resah, sehingga polisi harus turun tangan dan menangkapnya.

Laman pikiran-rakyat.com pada 15 April 2023 menulis, Yudi Andreawan diduga mengalami Erotomania, salah satu jenis masalah kesehatan mental. Karena terobsesi pada seorang dokter gigi.

Dilansir oleh kabar-priangan.com dari WebMD pada 15 April 2023, Erotomonia adalah kondisi dimana seseorang merasa ada yang mencintainya, terlepas dari apakah ia mengenal atau tidak orang yang ia pikir sedang mencintainya. Pengidap Erotomonia begitu yakin bahwa ia dan orang itu memiliki hubungan. Orang yang dimaksud bisa saja seorang selebritas yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengannya.

Baca Juga: Atap Ruang Kelas SDN 3 Buniseuri Cipaku Ciamis Ambruk, Kadisdik: 'Ruang Kelasna Teu Sabar Kalah Ambruk Ayeuna'

Biasanya Erotomonia dikaitkan dengan penyakit mental seperti schizophrenia atau gangguan bipolar. Meski salah satu peristiwa langka, tetapi penderita dapat mengalami kondisi tersebut dalam hitungan minggu bahkan tahun.

Sindrom yang disebut juga dengan de Clerambault itu memiliki sejumlah gejala. Jika gejala itu tidak ditangani, pengidap akan merasakan delusi, keyakinan yang salah, dan beresiko membahayakan orang di sekitar.

Gejala Erotomania
Beberapa gejala Erotomonia adalah sebagai beikut:
1. Salah menilai orang lain, merasa mendapat perhatian padahal tidak.
2. Marah ketika penilaian kita akan perhatian orang lain itu dianggap salah.
3. Merasa melihat tanda-tanda orang lain mencintainya, padahal tanda itu tidak ada sama sekali.
4. Memiliki kepercayaan diri rendah.
5. Merasa ditolak lingkungan.
6. Merasa kesepian dan terisolasi secara sosial.
7. Sulit menerima sudut pandang orang lain, selalu merasa benar sendiri.

Baca Juga: Milad ke-7 YRBK, 7 Tokoh Literasi di Banjar Dianugerahi Penghargaan

Penyebab Erotomonia
1. Delusional
Penyebab munculnya gangguan tersebut dilandasi gangguan delusional. Yaitu sebuah keyakinan yang salah yang dipengaruhi oleh sistem kerja otak, neurotransmiter, dan hormon yang terganggu. Misalnya, seseorang mengalami delusi pendengaran. Ia yakin telah mendengar sesuatu padahal sama sekali tidak ada suara apapun.

Di Indonesia delusi seringkali disebut dengan waham yang berasal dari bahasa arab. Dan kerap hadir pada penderita schizophrenia. Pada penderita Erotomonia, delusi hadir ketika ia merasa yakin ada wajah atau bahasa tubuh seseorang yang tertarik padanya, merasa ada orang yang sedang menggodanya. Perasaan itu semakin membesar ketika penderita sendirian.

Kepercayaan diri yang rendah memungkinkan pengidap menceritakan dan mengamini delusinya untuk membuat ia merasa lebih baik. Kehadiran media sosial bisa memperburuk gejala Erotomonia karena akses untuk memilihat seseorang yang ia rasa memiliki hubungan dengennya sangatlah mudah, tanpa diketahui oleh orang tersebut.

Baca Juga: Mulai Hari ini Tol Cisumdawu Ruas Cimalaka-Ujungjaya Difungsikan untuk Arus Mudik

2. Stres
Ketika kehilangan seseorang yang sangat berharga seperti teman atau keluarga, seseorang mungkin akan mencari orang lain untuk “menggantikannya”. Itulah awal mula munculnya delusi.
Adapun perawatan terhadap penderita Erotomania terbagi tiga yakni terapi prikologi, resep obat dari dokter atau psikiater, dan perawatan tanpa disengaja. Penanganan terakhir berlaku jika gejala pada pengidap sudah membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah