Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Yogyakarta, Cocok untuk Healing
Setelahnya, ditetapkanlah tanggal 24 Mei sebagai Hari Tiara Internasional. Pertimbangan pemilihan tanggal tersebut dilandasi dengan alasan hari ulang tahun Ratu Victoria.
Fakta Hari Skizofrenia Internasional
Skizofrenia merupakan sebuah penyakit yang merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan berhubungan sosial atau berhubungan dengna orang lain. Biasanya, penderita penyakit skizofrenia ini akan mengalami gangguan dalam membedakan antara dunia nyata dan imajinasinya.
Tujuan diperingatinya Hari Skizofrenia Sedunia tentunya agar dapat mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keberadaan penyakit skizofrenia ini. Selain itu, banyaknya stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari pada skizofrenia ini tentunya menjadi suatu permasalahan tersendiri.
Oleh karena itu, melalui peringatan Hari Skizofrenia Internasional ini diharapkan masyarakat di seluruh penjuru dunia dapat mengurangi stigma negatifnya terhadap penyakit ini, sehingga akan tercipta dukungan untuk terus hidup bagi para penderita skizofrenia.
Mengenai sejarah ditetapkannya tanggal 24 Mei sebagai Hari Skizofrenia Internasional adalah upaya untuk menghargai jasa seorang dokter pahlawan, yaitu Dr. Phillipe Pinel. Singkatnya, pada tahun 1973 ketika Ia ditunjuk sebagai dokter kepala di rumah sakit jiwa, saat itu banyak sekali pasien yang ditangani dengan cara tak wajar, seperti diikat di dinding dan lainnya.
Hingga pada 24 Mei 1973, Dr. Phillipe Pinel memberanikan diri untuk melepas para pasien dan merawatnya tanpa kekerasan. Atas upaya tersebut angka kematian para pasien menurun, sehingga untuk mengharagai jasa tersebut ditetapkanlah tanggal 24 Mei sebagai Hari Skizofrenia Internasional.