Stres Bisa Sebabkan Vertigo? Cek Fakta dan Cara Mencegahnya di Sini

- 9 September 2023, 10:39 WIB
Ilustrasi vertigo, sakit kepala dengan sensasi mual dan berputar.*/ pexels/ benzoix
Ilustrasi vertigo, sakit kepala dengan sensasi mual dan berputar.*/ pexels/ benzoix /

KABAR PRIANGAN - Vertigo adalah gejala dari berbagai kondisi yang mempengaruhi struktur telinga bagian dalam. Orang yang mengalami vertigo menggambarkan sensasinya sebagai mual, pusing dan berputar.

Vertigo dapat merupakan gejala dari kondisi seperti penyakit Meniere, infeksi telinga bagian dalam, dan cedera kepala. Namun, gangguan kecemasan dan stres juga dapat menyebabkan vertigo, seperti halnya stres.

Vertigo yang disebabkan oleh stres disebabkan oleh disfungsi sistem vestibular, sebuah sistem di bagian telinga dalam dan otak yang berfungsi mengolah informasi sensorik terkait pengendalian keseimbangan tubuh dan pergerakan mata. Karena adanya disfungsi pada sistem ini maka informasi sensorik yang muncul adalah pusing, mual, tidak seimbang dan berputar.

Bagaimana stres dapat menyebabkan vertigo?

Stres memang dapat menyebabkan vertigo. Namun, vertigo bukanlah suatu diagnosis namun merupakan gejala dari suatu masalah.

Baca Juga: Catat! Ini Tujuh Titik Pijat Akupresur Cara Menghilangkan Sakit Kepala

Dilansir dari healthinsider.news, sebuah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar kortisol dan adrenalin akibat stres dapat mengganggu fungsi sistem vestibular yang menyebabkan gejala vertigo. Oleh karena itu, kesehatan mental merupakan salah satu kemungkinan yang harus diperhatikan bagi mereka yang mengalami pusing kronis.

Meskipun telinga bagian dalam mungkin terpengaruh oleh stres dan kecemasan, biasanya vertigo juga merupakan hasil dari reaksi fisiologis lain yang disebabkan oleh respons tubuh Anda terhadap situasi stres. Seperti reaksi saraf otonom Anda.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Chinese Taipei di Kualifikasi Piala Asia U23: Prediksi Skor, Susunan Pemain, Head to Head

Selain itu, pemicu emosional akibat peristiwa kehidupan yang merugikan mengaktifkan sistem saraf simpatik, hal ini menyebabkan serangkaian respons fisiologis untuk membantu tubuh Anda menghadapi ancaman yang dirasakan. Namun jika berlebihan, maka akan menimbulkan sensasi vertigo: pusing, mual, dan berputar.

Tidak hanya itu saja, respons fight-or-flight yang dialami oleh orang yang mengalami stress yang mengakibatkan reaksi fisiologis seperti pernapasan yang dangkal dan cepat mengakibatkan penumpukan terlalu banyak karbondioksida dalam darah sehingga terjadi gejala seperti vertigo.

Bagaimana cara mencegah vertigo yang disebabkan oleh stres?

Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan vertigo, mengelola stres dengan mendengarkan podcast tentang kebiasaan gaya hidup sehat, mempraktekkan teknik pernapasan, dan melakukan perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi stres dan gejala kecemasan. Perubahan gaya hidup ini termasuk memperhatikan nutrisi, melakukan olahraga, istirahat yang cukup termasuk berlibur.

Baca Juga: Polisi Ungkap ada Dugaan Unsur Kesengajaan Dalam Peristiwa Kebakaran Gunung Guntur Garut

Kesehatan mental juga sama pentingnya dalam penanganan vertigo. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasinya, Anda sebaiknya menghubungi tim medis di area Anda. Dengan bantuan dokter, vertigo yang disebabkan oleh stres dapat dikenali dan diatasi dengan melihat patofisiologi yang mendasarinya. Jika dibutuhkan, dokter akan memberikan obat kecemasan bagi mereka yang memiliki gangguan kecemasan atau masalah kesehatan mental. ***

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah