Meski Kaum Milenial, Tetap Eksis Pelihara Seni Jaipongan, Sofia : Mupusti Seni Tradisi Ngariksa Budaya Sunda

9 November 2021, 08:03 WIB
Empat penari berusia remaja asal Kabupaten Tasikmalaya masih tetap eksis memelihara seni Sunda Jaipongan. /Istimewa untuk kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - Meski zaman semakin cepat berubah yang disertai serangan budaya luar menggempur masif budaya nasional, tetapi bagi Amalia Khoerunisa, Hilda Azka Latifah dan shofia Rizki Apriliani tak menyurutkan niatnya untuk tetap ngamumule budaya nasional, khususnya budaya Sunda, yakni seni tari Jaipong.

Ya, tiga remaja berusia rata-rata 20 tahunan warga Singaparna Kabupaten Tasikmalaya ini masih tetap eksis istiqomah pada budayanya sendiri, berlenggak-lenggok tari Jaipongan mengikuti irama kendang.

Ditanya tentang kiprahnya di dunia seni tari Jaipong sebelum manggung pada acara Festival Budaya di Desa Linggawangi Kabupaten Tasikmalaya, ketiga mojang putin Tasikmalaya ini dengan ringan menjawab, Jaipongan adalah jati dirinya sebagai orang Sunda.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 9 November 2021: Libra, Scorpio, Sagitarius. Hari Baik untuk Melakukan Investasi

"Ketika ditanya kenapa saya masih memelihara seni budaya Sunda disaat orang lain seusia saya menggemari K-Pop dan sejenisnya, karena saya orang Sunda. Kalau bukan oleh kita, oleh siapa lagi kesenian dan budaya Sunda akan dimumule,"ucap Sofia, yang ternyata mahasiswa Universitas Padjajaran semester akhir ini.

Penari jaipongan berusia remaja, Amalia Khoerunisa, Hilda Azka Latifah, Shofia Rizki Apriliani Sanggar Sakata Production Singparna saat tampil pada kegiatan Festival Pasar Budaya di Desa Linggawangi kemarin.*

Saat wawancara, Sofia memang lebih aktif menjawab dibanding rekannya. Termasuk saat menjawab awal kiprahnya di seni Jaipongan. Sofia mengisahkan, awalnya hanya mengikuti kegiatan ektrakurikuler di SMP sekitar tujuh tahun lalu. Lama-lama kecintaan seni Jaipongan semakin tumbuh hingga pada akhirnya menjadi bagian dari jati dirinya sebagai orang Sunda.

Seiring waktu, dari semula mengembangkan hobi dan kemampuannya sekaligus memelihara budaya sendiri, Sofia mengaku bakatnya itu ternyata mengantarkan menjadi penari profesional. Ratusan even pun pernah ia jalani, dari mulai sebatas undangan untuk tampil di perpisahan sekolah, even kebudayaan, hingga tampil di depan gegeden.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 9 November 2021: Capricorn, Aquarius, Pisces. Bersiaplah Menerima Keberuntungan

"Bulan kemarin saya tampil di depan Pak Bupati dan jajaran beliau pada even Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya. Tak hanya di depan Pak Bupati, kami pun pernah tampil di depan Pak Presiden Joko Widodo saat peresmian Bandara Wiriadinata Tasikmalaya,"kata Amelia menimpali.

Disinggung bagaimana perasaannya tampil di depan Presiden RI, mereka mengaku sangat bangga. Alasannya,  bisa memperlihatkan kebudayaan Sunda di depan orang nomor satu di Republik Indonesia ini. Apalagi saat Presiden Jokowi tepuk tangan, perasaan bangga sebagai orang Sunda semakin besar.

"Ini lah saya. Meski katanya usai saya ini dan itu tapi Insya Alloh selama saya masih bisa mintonkeun kesenian Sunda, khususnya Jaipongan, selama itu pula saya akan tampilkan. Kalau pun usia saya tak mampu lagi untuk tampil dan kalah gemulai dengan adik-adik saya, tetapi saya akan tetap berkiprah di seni Jaipongan sebagai pengajar atau pelatih,"kata Sofia dengan nada mantap kembali menjawab pertanyaan jurnalis.

Dipengujung wawancara, Sofi pun mengakhirinya dengan quote note atau kata bijaknya untuk menyemangati generasi muda.

Baca Juga: Jaringan Peredaran Obat-obatan, Miras, dan Narkoba di Garut Dibongkar, 23 Penjual dan Pembeli Ditangkap

"Mupusti seni tradisi ngariksa budaya Sunda. Arti sederhananya, kalau bukan sama kita menjaga, memelihara dan melestarikan seni tradisi Sunda ini, mau sama siapa lagi. Saya bangga menari Jaipongan dan saya bangga jadi orang Sunda,"katanya sambil tersenyum manis selanjutnya pamit untuk kembali pentas di panggung utama di gelaran Festival Pasar Budaya Desa Linggawangi.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler