Mengunjungi Seniman Tari Idealis Ciamis, Neng Peking: Regenerasi Dibutuhkan Agar Kesenian Tradisi Tak Punah

27 Februari 2023, 22:55 WIB
Neng Peking bersama sejumlah anggota Sanggar Titikdua saat latihan rutin di kediamannya, Jalan Sukamulya, Lemburbalong, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Sabtu 18 Februari 2023.* /kabar-priangan.com/Wida Waridah /

KABAR PRIANGAN - Rachmajati Nila Koesoemah (56) atau lebih dikenal dengan nama Neng Peking terlihat sedang menyapu halaman rumahnya, Sabtu 18 Februari 2023 pagi. Di depan rumahnya terlihat dua kolam ikan, di tengah kolam ikan tampak jalan selebar 1,2 meter yang memisahkan kedua kolam. Adapun di pinggir kolam ikan, pohon bambu jepang berjejer, memberi suasana segar.

Neng Peking adalah pendiri Sanggar Tari Studio Titikdua Ciamis. Sanggar tari yang didirikannya ini awalnya bertujuan untuk mengembangkan seni tari daerah di Kabupaten Ciamis. Perempuan yang lahir di Kabupaten Sumedang, 13 Januari 1966, menikah dengan seorang sastrawan Godi Suwarna yang kelahiran Ciamis, membuatnya harus hijrah ke Ciamis.

“Sanggar Titikdua itu berdiri tahun 2000 secara akta resminya, namun sebetulnya sudah aktif sejak tahun 1995,” ucap Neng Peking saat ditanya kapan sanggar tarinya berdiri, membuka perbincangan santai dengan kabar-priangan.com di kediamannya, Jalan Sukamulya Nomor 01 RT  01 RW 21 Lemburbalong Kecamatan Ciamis.

Baca Juga: Puluhan Warga Tasikmalaya Melamun Massal. Siska: Melamun Satu Jam Unik, tapi Melelahkan

Perempuan lulusan ASTI Bandung Jurusan Tari tahun 1988 ini sangat mencintai kesenian. Karenanya saat pertama kali pindah ke Ciamis, Neng Peking melihat betapa Ciamis kaya dengan kesenian tradisi, kesenian daerah asli yang tidak ada di kota lain. Namun kesenian-kesenian ini sepertinya kurang mendapat minat di daerahnya sendiri.

Berangkat dari sanalah, ia lantas mencoba mengenalkan beberapa kesenian daerah di Ciamis ke kancah yang lebih luas. Sebut saja kesenian Bebegig Sukamantri, kesenian ini diboyong untuk bermain di Taman Budaya Jawa Barat pada tahun 2006. Selepas itu, Bebegig Sukamantri menjadi sorotan banyak pihak.

Dari kecintaanya kepada kesenian daerah, Neng Peking memiliki tekad untuk melakukan revitalisasi pada beberapa kesenian daerah yang hampir punah. Kesenian Ronggeng Gunung adalah salah satu yang menjadi garapan Neng Peking. Beberapa penari dari sanggarnya diajak untuk mengenal lebih dekat dengan ronggeng gunung.

Baca Juga: Trend Fashion 2023 Bernuansa Lawas yang Kembali Hits dan Jadi Kiblat Fashion Milenial, Simak di Sini!

Neng Peking berharap, dengan revitalisasi, kesenian yang hampir punah bisa hidup kembali. Sekaligus mengenalkan generasi muda untuk lebih mencintai kesenian tradisi. Selain itu, harapan lebih besar lagi, generasi muda mau menjadi penerus untuk terus menghidupkan seni tradisi. “Regenerasi sangat dibutuhkan supaya kesenian tradisi tidak punah,” ucap ibu dua anak --seorang putra dan seorang putri-- saat ditanya apa harapannya dalam melakukan revitalisasi kesenian.

Neng Peking (Rachmajati Nila Koesoemah).*/kabar-priangan.com/Wida Waridah

Saat ini, Sanggar Tari Studio Titikdua Ciamis beranggotakan sekira 50 orang dari berbagai usia. Ada dari tingkat PAUD/Kober, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Jadwal latihan biasanya Senin, Rabu, dan Jumat. Tingkat PAUD/Kober biasanya dimulai dari pukul 11.00 WIB. Tingkat SD dari pukul 13.00 WIB, untuk tingkat SMP dan SMA dari pukul 15.00 WIB. Latihan biasanya berlangsung satu sampai dua jam.

Neng Peking berharap dari sekira 50 orang anggota sanggar akan ada yang bisa terus bertahan menghidupkan seni tradisi agar seni tradisi panjang umur.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler