Demi Mendampingi Tumbuh Kembang Anak, Seorang Ibu Bisa Menjalankan Profesi Dokter Gigi di Rumah. Ini Kisahnya

12 Juni 2023, 11:11 WIB
Drg.Rima Nur Lesmanawati sedang merawat pasien anak, Kabupaten Bandung Barat. /Istimew/ unggahan Hari Wisnu/

KABAR PRIANGAN - Seorang ibu dituntut untuk mendampingi tumbuh kembang anaknya selama 24 jam, namun juga ada yang dituntut untuk memenuhi sumpah profesinya.

 

Seperti yang dialami oleh seorang ibu yang berprofesi dokter gigi asal Bandung kelahiran 27 Januari 1988, tuntutan dari dua peran itu membuatnya berhenti pergi di sore hari untuk praktik.

Sebagai seorang ibu, tentu berada dekat dengan anak-anak adalah hal yang sangat pentingsehingga ia memilih membuka tempat praktik di kediamannya setelah kurang lebih 6 tahun praktik di klinik swasta pada sore hari selain bekerja sebagai ASN di sarana kesehatan milik pemerintah.

Selain alasan soal kedekatan dengan anak-anaknya, dokter gigi ini juga mengaku bahwa dengan membuka tempat praktik pribadi, membuatnya merasa tertantang untuk menggali potensi diri melalui berbagai kasus penyakit gigi yang ditemukannya dari para pasien yang datang.

Baca Juga: Lewat Tarian Pasukan Lampor, Bravery Dance Mendapatkan Golden Buzzer Pertama pada Indonesia Got Talent 2023

Ia juga menambahkan bisa lebih leluasa menentukan rencana perawatan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial pasien tapi tetap sesuai prosedur tata laksana perawatan dan pengobatan gigi yang berlaku di dunia kedokteran gigi.

Drg. Rima Nur Lesmanawati, begitu nama lengkapnya, adalah ASN yang bekerja di poli gigi salah satu rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat. Selepas dinas pada pagi hari, ia melanjutkan praktiknya di beberapa klinik swasta pada sore hari.

Namun sejak Januari 2023, dia berhenti praktik di klinik-klinik swasta itu untuk mengelola tempat praktiknya sendiri yang berlokasi di rumahnya.

Baca Juga: 5 Cafe Instagramable di Cirebon, Tempat Wisata Kuliner untuk Nongkrong dari Vintage hingga Minimalis Modern

"Ya, saya merasa tertantang aja gitu. Kan kalau di Rumah Sakit atau klinik orang lain itu ada plafon sekian, ada batasan kita bisa mengobati sampai mana. Nah kalau praktik sendiri kita bebas menentukan mau merencanakan pengobatan seperti apa," kata Rima, Sabtu 3 Juni 2023 lalu.

"K an tiap pasien itu beragam kemampuan finansialnya. Nah, kalau praktik sendiri, kita bisa bebas menentukan harga perawatannya. Ya tapi tetap sesuai standar lah. Paling margin profitnya kita kurangin kalau kondisi keuangan pasiennya minim, " tambah Rima.

Ia pun bercerita tentang masa-masa sulitnya ketika awal-awal lisensi dokter giginya keluar. Menurutnya, menjadi dokter gigi dan ibu muda terkadang dilematis.

Baca Juga: Anthony Ginting Kembali Raih Juara Singapore Open 2023, Samai Rekor Iie Sumirat

Satu sisi dia ingin membangun citranya sebagai dokter gigi kompeten dan berpengalaman, tapi di sisi lain dia pun selalu kesulitan saat berpamitan pada ketiga anaknya yang masih kecil saat akan berangkat praktik sore.

"Saya kan sedih tiap mau praktek sore tu ninggalin anak saya yang balita. Apalagi yang bungsu tuh ya ampun nangis sampai harus dibohongin ibunya bilang cuma mau ke belakang aja," kenangnya.

Maka membuka praktik pribadi di rumah adalah solusi yang sudah didiskusikan bersama suami dan juga mendapat persetujuan tetangga-tetangga sekitar.

Mengingat anak-anak yang masih butuh banyak perhatian dan juga tempat parkir yang tidak terlalu luas maka Rima membuka reservasi untuk membuat janji temu.

Baca Juga: FKIP Unsil Tasikmalaya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Gelar Festival Apresiasi Drama

Sehingga dengan demikian, tidak ada penumpukan pasien pada satu hari yang menyebabkan parkir memakan tempat parkir tetangga.

"Untuk saat ini, pasien saya masih belum terlalu banyak ya. Tapi ya bisa dipastikan selalu ada 2 atau 3 lah dalam sehari. Jadi kalau soal parkir masih bisa diatasi," ujarnya.

Lalu Rima mengungkapkan kisah dalam menjalankan profsinya di tempat praktik yang baru beroperasi sekitar 6 bulan ini.

"Ya, saya puas lah dengan pencapaian sekarang ini. Pasiennya belum begitu banyak, tapi kerasa nikmat aja gitu. Saya merdeka, bisa tetap praktik, bisa juga jaga anak, kan saya kerja ya kalau pagi. Walaupun nggak banyak, tapi bisa lah nraktir orang tua dan saudara-saudara," ucapnya.***

 

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler