Mengenal Band Perempuan Bergenre Metal Asal Banjarwangi, Garut

- 28 Februari 2021, 13:34 WIB
Personil Band VoB Bergenre Metal asal Garut, Jawa Barat
Personil Band VoB Bergenre Metal asal Garut, Jawa Barat /Tangkapan layar/ Instagram @Baceprotvoice/

KABAR PRIANGAN - Pernah mendengar band metal bernama Voice of Baceprot yang kemudian disingkat VoB?

Band metal asal Garut, Jawa Barat ini sempat ramai diperbincangkan di dunia maya.

Pasalnya, VoB yang bergenrre hiphop, metal, dan fungki ini digawangi wanita muda yang berhijab.

Baca Juga: Cerita Mistis Jembatan Cirahong, Antara Eyang Rahong dan Suara Degung di Malam Hari

Mereka adalah Firdda Kurnia (vokal dan gitar), Euis Siti Aisyah (drum), dan Widi Rahmawati (bass).

Firdda, Siti, serta Widi lahir dan besar di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.

Rumah mereka juga bisa dibilang berjauhan. Siti tinggal di Kampung Bukit Dipa. Widi di Kampung Cigerek. Sedangkan yang paling pelosok adalah Firdda yang tinggal di Kampung Pasir Pogor.

Baca Juga: Bupati Garut Siapkan Bantuan Hukum untuk “R”, Ada Mafia Proyek Dibalik Pembangunan Pasar Leles

Banjarwangi merupakan daerah perbukitan di selatan Garut, Jawa Barat.

Jika ditempuh dengan kendaraan dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dari pusat kota Garut.

Tapi siapa sangka grup band yang berasal dari pelosok selatan Garut ini mampu mewarnai belantika musik Indonesia.

Baca Juga: Singkirkan Leicester di Liga Europa, Garry Lineker Puji Slavia Praha

Aliran musiknya tak hanya digandrungi anak-anak muda, tetapi juga disukai para pesohor hingga pejabat publik.

Bahkan, gebrakkannya telah menjadi sorotan media besar dunia seperti Reuters sebuah kantor berita yang bermarkas di London, Inggris.

Dilansir Kabar-Priangan dari Pikiran-Rakyat, com, dalam artikelnya Reuters memberitakan mengenai VoB dengan judul "Indonesia's hijab-wearing Muslim metal group challenges stereotypes", atau Grup Metal Berhijab Asal Indonesia Menantang Stereotipe.

Baca Juga: Potensinya Besar, Pemkab Garut Dorong Pengembangan Usaha Peternakan di Selatan Garut

Reuters melaporkan, penampilan band VoB dinilai tidak seperti band metal pada umummnya. Dibentuk pada tahun 2014, band remaja yang berasal dari salah satu daerah di pulau terpadat di Indonesia itu menggunakan musik metal untuk memerangi stereotipe bahwa wanita Muslim tidak mampu bersuara atau mengatakan pendapat.

Hal tersebut juga seperti dilontarkan Firdda Kurnia, vokalis dan gitaris VoB kepada sejumlah awak media di Tanah Air.

"Pada awal berdiri band ini yang paling berat adalah melawan stigma dan pandangan buruk tentang musik keras. Terebih dimainkan wanita," ujar Firda dalam Podcast Radio Semarang yang diunggah akun band-nya @baceprotvoice belum lama ini.

Baca Juga: Gubernur Lantik Lima Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada Serentak 2020, Kabupaten Tasik Tunggu Putusan MK

Namun Firdda dan kawan-kawan tak surut dengan cibiran. Dengan skil yang dimiliki mereka mampu berprestasi tanpa harus menanggalkan hijab yang dipakainya selama ini.

Lebih jauh ia mengatakan awal mula band ini berdiri setelah ketiganya mengikuti ekstra kurikuler teater di sekolah.

Mereka kemudian belajar membuat drama musikal. Setelah menampilkan drama musikal di sekolah, ketiga gadis asal Garut ini mengaku menemukan passion (kecocokan) mereka lebih ke musik bukan teater.

Baca Juga: Dua Orang Terpapar Virus Corona dari Kluster Keluarga, Masyarakat Harus Waspada

"Awalnya ga niat bikin band dan jadi musisi. Cuma kebetulan kita dari drama musikal. Karena aktingnya jelek, ya, kita konsen di situ (band-red)," ujar Firdda.

Setelah itu, ketiga remaja ini memutuskan untuk membuat band bergenre hiphop, metal, dan funky.

Genre tersebut dipilih sesuai dengan selera musik masing-masing.

Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Masih Rendah, 36 Orang Terjaring Operasi Penegakan Disiplin

Firdda mengatakan kalau pertama membentuk band mereka tidak bisa bermain alat musik. Dia mengaku berjalan dari nol.

Mereka membentuk band dengan bantuan pengasuh dan mantan guru mereka, Cep Ersa Eka Susila Satia, saat masih duduk di Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada Februari 2014 di Desa Ciudian, Kecamatan Banjarwangi, Garut.

Baru kemudian dinamakan Voice of Baceprot setelah band-nya diasuh Abah Erza dan ketiganya diajarkan bermain gitar hingga drum.

Baca Juga: Rem Blong saat Memasuki Turunan Gentong, Truk Tronton Tabrak Sebuah Truk Box

Baceprot dalam bahasa Sunda artinya cerewet atau berisik.

Firdda menjelaskan, maksud baceprot di sini memang disesuaikan dengan karakter mereka yang ekstrovert atau supel.

Mereka bukan cerewet dalam konotasi negatif, tapi berisik untuk menyuarakan masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Gelap Nyawang Nusantara Gelar Ritual Gerbang Sumedang

Cara mereka menyuarakannya adalah lewat lagu dan musik yang sesuai dengan genre band mereka.

Ketiga siswi lulusan SMK Insan Mandiri, Garut, 2019 ini sekarang bermukim di Jakarta.

Selain untuk untuk mengikuti job pentas musik, mereka juga terus berlatih agar lebih eksis lagi di dunia musik yang tengah ditekuni.***

 

 

 

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah