Network
Kegiatan ini bisanya rutin digelar setiap tahunnya, bertempat di lapangan Katapang Doyong.
Tempat tersebut bisa menampung banyak orang menonton layang-layang dua atau tiga dimensi.
"Macam-macam layangan itu bisa berbentuk naga-nagaan, lukisan ratu Pantai Selatan, megalodon, layangan berantai, wajah tokoh, karakter, barongsai, parasut, bahkan ada layangan raksasa dengan bentuk boneka. Tetunya tambangnya perlu ditarik banyak orang dalam satu tim dan itu tidaklah mudah," ujarnya.
Lanjut Kokos tidak hanya itu saja, kegiatan layang-layang didukung oleh acara yang lain, misalnya fashion show ratu Pantai Selatan, mewarnai layang-layang dua dimensi.
Lalu lomba memasak nasi dengan bambu dan biasanya diramaikan juga oleh iring-iringan dari komunitas-komunitas tertentu.
Untuk menyiasati masa pandemi Kokos tidak diam. Dia membuat banyak konsep, atau pola-pola pembuatan layang-layang yang lain.
"Di sisi lain saya memasarkan karya saya pada orang lain, dan juga saya membuat layangan ramah anak,” kata Kokos.
Harapan Kokos, pemerintah kembali mengadakan acara festival layang-layang yang akan membuat masyarakat terhibur sekaligus mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Pangandaran dari segi ekonomi. (Nishfa Farid Rijal)***
