Menurut Lilis Nina Hasdianah, SPdI (63), kakak tertua (Almh) Ihat, adiknya merupakan pribadi yang tomboy, serba ingin tahu, periang, serta cerdas. Sejak kecil sudah terlihat memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap keluarga bahkan teman-temannya. "Adik saya juga sosok pemberani, bahkan teman-teman laki-laki sekolahnya sering menceritakan tentang keberaniannya," ujarnya, Sabtu 11 Februari 2023.
Memasuki usia remaja, Ihat pindah ke Kota Bekasi mengikuti Lilis yang menjadi guru SDN Bekasi Jaya 1 dan berdomisili di Jalan Berlian Raya, Kecamatan Bekasi Timur. Ihat bersekolah di SMPN 3 Bekasi. Meskipun tinggal di kota, kepribadian Ihat tak berubah. Ia masih menjadi pribadi yang cerdas, tomboy, sekaligus menyenangkan dalam setiap kehadirannya.
Setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Bekasi di Tambun, Ihat mengajar di desa terpencil di pelosok Kabupaten Bekasi. Kedatangannya di desa ini disambut antusias oleh masyarakar yang saat itu masih tergolong tertinggal.
Emi (65), warga Kampung Gaok, mengaku masih ingat saat pertama kali Ihat datang ke kampungnya. "Ibu dateng pertama kali ke sini tahun 1988. Waktu itu rambutnya panjang dikepang, pakai sepatu boots, rok span, cantik banget kayak artis. Dia turun dari ojek langsung injak tanah merah kampung sini, kita semua melongo karena baru lihat orang kok cantik
banget masuk desa kayak melihat artis ibu kota," kata Emi.
Hingga menikah dengan Subiatna, MPd, dan memiliki tiga orang anak, Ihat memilih Kampung Gaok sebagai tempat dimana ia mengabdi. Nuraninya yang bertolak belakang dengan kondisi sekitar lingkungannya, membuatnya berontak dan tergerak untuk membuat gebrakan perubahan.