Barulah keesokan harinya ia mendapat kabar, rumah juru tulis dibakar gerombolan dan dua orang muridnya itu tewas. "Gerombolan menembaki rumah juru tulis, hingga membuat kedua murid bapak itu terbunuh. Tak puas dengan menembak, mereka pun membakar rumah itu," ujarnya.
"Bapak tak tahu apakah mereka terbakar saat sudah tertembak, atau saat masih hidup. Keduanya meninggal, hangus jadi arang," kenang Otong melanjutkan. Air mukanya jelas menyiratkan kesedihan dan kengerian.
Menurut kabar dari warga saat itu, lanjut H. Otong, gerombolan mencari juru tulis desa dan tak berhasil menemukannya, hingga mereka menembaki rumahnya dengan membabi buta dan lalu membakarnya.
Sebelumnya sempat ada kejadian, saat OKD sedang berkumpul di bale desa pada malam hari, tiba-tiba terdengar tembakan. Semua terkejut dan berlari menyelamatkan diri. Otong yang kebetulan juga sedang ada di bale desa, lari ke arah selokan yang cukup dalam, menceburkan diri, dan sembunyi di bawah rimbunan daun talas. Entah berapa jam ia berada di sana.
Di antara gerombolan itu ada yang datang, sangat jelas terdengar langkahnya. Di antara rasa takut yang amat sangat, Otong merasakan hal lain, ternyata si gerombolan tersebut kencing dari pinggir selokan, dan air kencing itu menimpanya. Ia hanya bisa mengutuk dalam hati karena jika bergerak sedikit saja mungkin akan ketahuan.
Baca Juga: Pantarlih dan Badan Adhoc Diminta Tak Terpengaruh Putusan PN Jakarta Pusat
Setelah kejadian dua murid SD Karikil terbunuh, tersiar kabar gerombolan tersebut tertangkap oleh tentara. Hal ini bermula saat dua orang yang dicurigai, keluar dari bioskop di Kota Tasikmalaya, lalu diikuti diam-diam oleh intel. Kedua orang tersebut pulang ke arah barat Mangkubumi, dan masuk ke gua di tengah rumpun bambu.
Besoknya, sepasukan tentara dari Kodim bergerak menggrebek tempat tersebut, tapi penghuni gua tak mau keluar. Lalu tentara membakar sampah di mulut gua, hingga asapnya masuk ke gua tersebut, dan memaksa penghuninya keluar. Mereka pun ditangkap tanpa perlawanan berarti.
"Di dalam gua tersebut banyak sekali bahan makanan dan ada alat memasak. Mereka ada beberapa orang yang langsung ditangkap oleh tentara," ujar H. Otong.