Cerita drg Hj Rita Wardhani Nakes Teladan Nasional 2023 dari Ciamis, Mendadak Belajar Tari Sebelum ke Jakarta

- 23 Agustus 2023, 16:55 WIB
/

KABAR PRIANGAN - Ada cerita menarik yang dialami drg Hj Rita Wardhani, SpPM, Subsp.Inf. (K) di balik penghargaan yang diterimanya langsung dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof Dante Saksono Harbuwono di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023.
Soalnya, saat menerima piala dan piagam dalam acara Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan (Nakesdan) dan SDM Penunjang Tingkat Nasional Tahun 2023 itu, ia mengenakan pakaian tradisional.

Pakaian tersebut adalah kostum penari merak. Maklum, sebelum naik podium untuk menerima penghargaan, Rita Wardhani tampil sebagai penari membawakan tarian khas Jawa Barat, Tari Merak. "Janten teu kabujeng gentos kostum deui (Jadi tak keburu berganti kostum lagi) langsung acara penghargaan. Ya daripada ketinggalan, akhirnya pakai pakaian yang sedang dipakai saja hehe," ujar Rita tertawa, saat ngobrol-ngobrol dengan Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Senin 21 Oktober 2023 malam.

Apakah ia seorang penari juga? Bukan, hobinya adalah menyanyi dengan lagu favoritnya jenis pop. Sejak kecil pun tak pernah menari. "Matak nembe dipiwarang nari dina yuswa 42 taun teh asa reuwas. Mung Alhamdulillah pola tarina enggal apal. Saatos dilakonan mah lancar, nya lumayan, nari dua set oge sapertos aerobik 30 menit hehe (Karenanya baru menari dalam usia 42 tahun, perasaan kaget. Tapi Alhamdulillah pola tarinya cepat hapal. Setelah dijalani sih lancar, ya lumayan, menari dua set juga seperti senam aerobik 30 menit hehe)," ucap perempuan kelahiran Ciamis, 13 Oktober 1980 itu.

Baca Juga: drg Hj Rita Wardhani, Dari Ciamis Raih Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional 2023

Mengenai Tari Merak yang dibawakan dalam acara itu karena ketentuan dari panitia pusat untuk menampilkan kesenian khas daerah. Sebagai perwakilan dari Jawa Barat, Tari Merak ditampilkan secara tim yang terdiri dari tujuh orang peraih Nakesdan Nasional 2023.

Selain Rita, Tim Jabar Juara adalah seorang dokter spesialis THT dari Kabupaten Cianjur, apoteker dari puskesmas di Kawalu Kota Tasikmalaya, apoteker RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, ahli gizi dari Kota Cimahi, dokter spesialis mata dari RS Mata Cicendo Kota Bandung, dan kader teladan dari Kabupaten Kuningan. "Karena kami perwakilan Jabar Juara, jadi memakai pakaian khas Jawa Barat. Kami menampilkan kebudayaan Jabar yaitu Tari Merak," ucapnya.

Hj Rita Wardhani bersama Tim Jabar yang menampilkan Tari Merak saat acara Penganugerahan Penghargaan bagi Nakesdan dan SDM Penunjang Tingkat Nasional 2023 di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Dok. Rita Wardhani
Hj Rita Wardhani bersama Tim Jabar yang menampilkan Tari Merak saat acara Penganugerahan Penghargaan bagi Nakesdan dan SDM Penunjang Tingkat Nasional 2023 di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Dok. Rita Wardhani

Kostum Tari Merak itu sendiri dinilai menarik dan elegan sehingga mewakili para ibu-ibu yang elegan dan smart. "Alhamdulillah kostum kami menarik, jadi teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia ingin foto bareng kami hehe," tutur Rita menambahkan.

Baca Juga: Semifinal Piala AFF U23, Thailand vs Indonesia: Aroma Balas Dendam Tim Gajah Putih atas Kekalahan di SEA Games

Tari Merak yang berasal dari Bandung, diciptakan oleh Raden Tjetje Soemantri kemudian disempurnakan oleh Irawati Durban. Saat awal diciptakan, tarian yang terinspirasi dari keindahan burung merak tersebut bertujuan untuk menghibur para delegasi negara-negara Asia dan Afrika dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung tahun 1955. 

Lebih Memilih Presentasi Depan Juri daripada Menari

Adapun persiapan belajar Tari Merak hanya satu minggu sebelum menerima penghargaan di Jakarta. Uniknya, karena tujuh orang nakes teladan dari berbagai daerah di Jawa Barat itu domisilnya berjauhaan dan mendadak, latihan tim tak pernah bareng. Teknisnya di tempat masing-masing dan punya pelatih sendiri-sendiri. Latihan dan belajar koreografi dari Youtube yang sudah dipilih.

Rita sendiri di Ciamis dilatih oleh Ahmad yang dulunya dari Sanggar Rengganis Ciamis. Disela-sela kesibukan sebagai dokter dan seorang ibu, ia berlatih tiga kali. Setiap pertemuan durasi 1,5 jam. Ada tujuh pola latihan dengan durasi tampil enam menit.

Baca Juga: Luar Biasa! Eiger Bikin Rekor Jualan dengan Omzet 16 Kali Lipat di Shopee Live

Meski sebentar, tapi ketika akan menerima penghargaan digabungkan dengan peserta Tim Jabar Juara lainnya di Jakarta, ketika tampil tim bisa kompak. Dalam pelaksanaan penampilannya berdurasi tiga menit karena medley dengan peserta lain se-Indonesia. "Kalau Tari Merak asli bisa 7-8 menit karena ada 15 pola tarian, kami kan belajar yang sederhana kira-kira tujuh pola tarian," tutur Rita.

"Tarinya enggak full, ini kayak medley karena tujuannya persembahan penampilan masing-masing daerah, jadi sebentar saja disambung dengan tari dari daerah lain. Alhamdulillah bisa menghibur peserta dari daerah lain, Si Merak Hejo janten viral (Si Merak Hijau jadi viral) hehe," tutur Rita menambahkan.

 Hj Rita Wardhani bersama Tim Jabar saat acara Penganugerahan Penghargaan bagi Nakesdan dan SDM Penunjang Tingkat Nasional 2023 di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Dok. Rita Wardhani
Hj Rita Wardhani bersama Tim Jabar saat acara Penganugerahan Penghargaan bagi Nakesdan dan SDM Penunjang Tingkat Nasional 2023 di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023.*/kabar-priangan.com/Dok. Rita Wardhani

Lantas, bagaimana kesannya belajar tari merak? Rita mengakui sulit. "Ih tari teh sesah, abdi mah wios presentasi payuneun juri tibatan tari mah (Ih tari itu sulit, Kang, saya mending presentasi depan juri daripada menari) hehe," katanya.

Baca Juga: 4 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba di Pangandaran Ditangkap, ARR: Awalnya Mengonsumsi Sendiri Lalu Dijual

Menjadi bisa menari itulah nilai plus lain dalam momen menerima penghargaan nasional. "Insya Allah ini ibu-ibu janten tiasa tari merak gara-gara juara nasional, upami teu juara mah moal tiasa tari panginten (Insya Allah ini ibu-ibu jadi bisa tari merak gara-gara juara nasional, kalau tak menjadi juara mungkin enggak akan bisa tari merak," ucap Rita yang berdomisili di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan/Kabupaten Ciamis.

Cita-cita Jadi Dokter Gigi Sejak Kecil

Meski sedikit banyak sudah bisa menarikan tari merak, ibu empat anak hasil pernikahan dengan H Dayat SPd, MSi, itu tak menjanjikan siap menari lagi jika ada yang mengundangnya tampil dalam acara tertentu. "Waduh, engke abdi bilih dipiwarang nari merak atuh, sanes dipiwarang marios waos deui hehe. Tari mah ulah dibahas ah da abdi oge sareng rerencangan hoyong seuri hehe (Waduh, nanti saya khawatir jadi sering diminta menari merak, bukan disuruh memeriksa gigi lagi hehe. Tari mah jangan dibahas, saya dan teman-teman juga ingin tertawa hehe)," kata
anak pertama dari dua bersaudara, putri dari H Udong Tustia dan Hj Nenden Gunarti tersebut.

Baca Juga: Tipe-X dan Sang Diva Rossa Jadi Pembuka Konser Dewa 19 di Tasikmalaya, Presale Tiket Dibuka Besok!

Rita yang sejak kecil bercita-cita menjadi dokter gigi, bersyukur atas penghargaan tersebut yang sejauh ini tertinggi diperoleh dari pemerintah pusat selama kariernya di bidang medis. "Secara kedinasan mungkin ini prestasi tertinggi yang pernah saya capai. Saya berterima kasih kepada banyak pihak, RSUD Ciamis, RS Dadi Keluarga Ciamis, Dinas Kesehatan Ciamis, Pemkab Ciamis, rekan-rekan sesama nakes, para pasien termasuk lansia, dan banyak lagi yang tak bisa saya sebutkan satu per satu," kata Rita.

drg Hj Rita Wardhani bersama suami H Dayat dan anak-anak.*/kabar-priangan.com/Dok. Rita Wardhani
drg Hj Rita Wardhani bersama suami H Dayat dan anak-anak.*/kabar-priangan.com/Dok. Rita Wardhani

"Tentunya kepada keluarga yang selalu mendukung serta kedua orangtua yang sudah mendidik saya hingga bisa seperti sekarang ini," ujar Rita mengakhiri.

Biodata Rita Wardhani:

Nama lengkap: drg. Hj. Rita Wardhani, Sp.PM, Subsp.Inf. (K)
Tanggal Lahir: Ciamis, 13 Oktober 1980

Alamat rumah: Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan/Kabupaten Ciamis

Suami: H. Dayat SPd, MSi, (Kepala MAN 4 Ciamis)
Anak: Empat orang
1. Lulusan Fakultas Psikologi UAD Yogyakarta

2. Mahasiswa Teknik Arsitektur UTY Yogyakarta
3. Kelas X SMAN 1 Ciamis
4. Kelas V SDN 3 Ciamis

Orangtua: H Udong Tustia dan Hj Nenden Gunarti (anak pertama dari dua bersaudara)
Cita-cita sejak kecil: Dokter gigi
Hobi: Menyanyi 

Pendidikan:
- SDN Janggala Ciamis tahun 1986-1992

-SMPN 1 Ciamis tahun 1992-1995

- SMAN 1 Ciamis 1995-1998

- S1 FKG Unpad Bandung tahun 1998-2002

- Profesi Drg FKG Unpad Bandung tahun 2003-2006

- Pendidikan Drg Spesialis Program Studi Ilmu Penyakit Mulut FKG Unpad Bandung tahun 2015-2018

- Subspesialis Infeksi Kolegium Ilmu Penyakit Mulut Indonesia tahun 2021.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah