Masyarakat Sekitar Gunung Semeru Mengungsi di 11 Titik Pengungsian

4 Desember 2022, 16:57 WIB
Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022. PVMBG sudah menaikkan status gunung api ini dari Level III menjadi Level IV. Masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru sudah mengungsi. /BPBD Kabupaten Lumajang/

KABAR PRIANGAN-Masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru sudah melakukan pengungsian ke tempat yang dirasa lebih aman semenjak aktivitas di gunung api tersebut semakin meningkat.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya mengatakan, sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik pengungsian.

Berikut ini 11 titik pengungsian yang dirinci oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB:

-266 jiwa di SDN 4 Supiturang

-217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo

-119 jiwa di SDN 2 Sumberurip

Baca Juga: TV Analog di Bandung Mulai Dimatikan Ditambah Portugal Kalah, Kekecewaan Ramdan Dobel

-228 jiwa di Balai Desa Sumberurip

-131 jiwa di Balai Desa Penanggal

-52 jiwa di Pos Gunung Sawur

-216 jiwa di Balai Desa Pasirian

-150 jiwa di Lapangan Candipuro

-600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro, dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Menurut Aam, panggilan akrab Abdul Muhari, warga mulai mengungsi setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru pada hari ini, Minggu 4 Desember 2022.

Baca Juga: Aktivitas Meningkat, Status Gunung Semeru Dinaikkan dari Siaga Menjadi Awas

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sendiri pada hari ini pukul 12.00 wib telah menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

Aam juga menjelaskan bahwa wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Terkait korban jiwa, Abdul Muhari belum bisa memastikan karena belum menerima laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Kasus Meninggalnya Gadis Remaja di Tasikmalaya, Hasil Autopsi Forensik Temukan Tanda Kekerasan pada Korban

Saat ini tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.

Pendirian dapur umum sudah mulai dilakukan oleh PMI dan Dinas Sosial, dan sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik.

Sebagaimana diketahui, tepat setahun yang lalu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 wib Gunung Semeru erupsi.

Baca Juga: Babak 16 Besar Piala Dunia 2022: Belanda Vs Amerika Serikat 3-1, 'De Oranje' Amankan Tempat di Perempat Final 

Letusan gunung api yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang Jawa Timur saat itu terlihat mengeluarkan asap pekat berwarna abu dan menyebabkan ratusan korban jiwa meninggal dunia.

Gunung dengan ketinggan 3.676 mdpl itu di tahun ini di tanggal yang sama, PVMBG menaikkan status Gunung Semeru dari Level III menjadi Level IV.

Sehingga saat ini dari sejumlah gunung api yang berada di Indonesia, hanya Gunung Semeru yang berada di Level IV (Awas).***

 

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler