Gunung Merapi Erupsi, PVMBG Catat Terjadi 29 kali Gempa APG hingga Petang Ini

11 Maret 2023, 19:48 WIB
Luncuran awan panas guguran (APG) saat erupsi Gunung Merapi pada hari ini, Sabtu 11 Maret 2023. Sebaran abu hingga Wonosobo. /PVMBG/

KABAR PRIANGAN – Gunung Merapi erupsi pada hari ini, Sabtu 11 Maret 2023. Erupsi yang terjadi pada pukul 12.12 WIB tersebut berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi mengeluarkan awan panas guguran (APG) yang bersubmer dari longsoran kubah lava barat daya.

Video APG di Gunung Merapi pada siang tadi terlihat dari stasiun CCTV Tunggularum-Sleman.

Hingga pukul 15.00 WIB, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Baca Juga: Karnaval SCTV Pangandaran Meriahkan Libur Akhir Pekan, Penonton Berjoget, Pengunjung Tempat Wisata Meningkat

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya mengatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat Siaga atau Level III.

“Awan panas guguran yang terjadi pada hari ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang,” papar Agus Budi Santoso.

Sebaran hujan abu juga sampai hingga Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang yang berjarak 33 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Gempa Hari Ini Magnitudo 5,2 di Aceh Singkil Dirasakan hingga Skala IV MMI di Pakpak Bharat

Terkait dengan aktivitas gunung api yang memiliki ketinggian 2.968 mdpl saat ini, Agus Budi mengingatkan kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.

Masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Agus menjelaskan bahwa Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG terus berupaya dalam mitigasi bahaya Gunung Merapi, baik melalui pemantauan, penilaian bahaya, penyebaran informasi, dan sosialisasi aktivitas Gunung Merapi.

Baca Juga: Geliat Investasi Tanah Kavling di Bogor Timur, Beragam Bonus Ditawarkan untuk Tarik Minat Calon Pembeli

Masyarakat juga dihimbau untuk selalu mengikuti informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya dan mengikuti rekomendasi dari Badan Geologi, pemerintah daerah, dan BPBD setempat.

Hingga pukul 18.00 WIB, PVMBG  berdasarkan data pengamatan kegempaan mencatat terjadi 29 kali gempa APG, 69 kali gempa guguran, 6 kali gempa hybrid/fase banyak, 3 kali gempa vulkanik dangkal, dan 3 kali gempa vulkanik dalam.

Cuaca di sekitar Gunung Merapi terlihat cerah hingga mendung, dengan angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Hutan Lindung Ranca Upas, Ada Alasan Kenapa Motor Trail Bisa Tenggelam

Sebagaimana diketahui, Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020. Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

Hingga saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Kedua kubah lava ini apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.***

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler