KABAR PRIANGAN - Wasekjen PSI, Dedek Prayudi atau yang biasa disapa Uki, meminta maaf pada PDIP terkait langkah partai mengusung Ganjar sebagai capres dan Kaesang sebagai Depok satu yang dianggap mengganggu.
"Memang PSI partai kecil. Tapi kami tak pernah bermaksud menganggu PDIP. Justru besar niat kami agar partai nasionalis kompak bersatu. Berkali-kali kami sampaikan permohonan maaf kepada "kakak" kami, PDIP, kalau merasa terganggu. Termasuk saat kami ekspresikan dukungan kami kepada mas Ganjar jauh sebelum PDIP mengusung beliau. Ijinkan saya sekali lagi memohon maaf kalau terganggu lagi ????," ujarnya dalam akun twitternya.
Sampai Sabtu dini hari, cuitannya yang diunggah pada Jumat 16 Juni 2021 itu mendapat 1.083 suka, 150 kutipan dan 191 kali dicuit ulang.
Permintaan maaf itu merupakan respon dari pernyataan PDIP terhadap PSI yang mengatakan bahwa partai yang diketuai vokalis band nasional Giring Ganesa atau dikenal sebagai Giring Nidji itu adalah partai kecil pengganggu.
Pernyataan tersebut merupakan akibat dari aksi saling sindir Ketua DPP PDIP Said Abdullah dan Anggota PSI Ade Armando.
Sindiran tersebut diberikan ketika Said Abdullah menyinggung kontrak politik Ganjar Pranowo yang sempat diunggah Ade Armando di akun Twitter miliknya.
Unggahan tersebut membuat Said Abdullah menilai jika PSI merupakan partai kecil pengganggu.
"Kalau partainya kecil mengganggu sesama yang kecil dia tidak jadi berita. Kalau mengganggu partai besar supaya masuk parlemen, selalu akan ganggu. Bukan hanya itu, ganggu Kaesang, habis itu soal kemudian kontrak politik Ganjar," kata Said Abdullah.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ade Armando balik memberi pernyataan, ucapan Said Abdullah menunjukkan kesombongan PDIP.
Baca Juga: Kematian Akibat Rabies Terjadi Lagi, Simak Ciri-ciri, Gejala dan Pencegahannya
Lain halnya dengan Ade Armando yang cenderung membalas, Uki memilih untuk melunak dan meminta maaf seraya melakukan pembenaran dari sikap partainya.
Menanggapi PSI pernyataan Said Abdullah, Uki berujar jika tidak ada niat mengganggu, justru mereka memiliki niat untuk menyatukan partai nasionalis.
"Memang PSI partai kecil. Tapi kami tak pernah bermaksud menganggu PDIP. Justru besar niat kami agar partai nasionalis kompak bersatu," ujar Uki.
Baca Juga: Libur Akhir Pekan Tiba! Ini 5 Rekomendasi Street Food Cirebon, Dari BBQ Hingga Jajanan Khas Korea
Menanggapi thread Uki, netizen pun memberi beragam tanggapan. Demikian tanggapan mereka.
"Tenang aja, ga perlu berlebihan minta maaf ke PDIP. Udah cukup. PDIP juga ga se WOW yang mereka pikir. Secara keseluruhan, PDIP juga banyak minus sana sini selama menjadi partai penguasa. Justru PSI masih menjadi harapan. (harapan penegakan hukum yg masih minus, pemberantasan korupsi yg jalan ditempat dll) Fokus Tempus DPRI lah,, buat gebrakan, pasti masyarakat bisa menilai. Mudah2an bisa jadi partai besar yang diperhitungkan," ujar @D_Only membalas thread Uki.
"Menurut saya tdk perlu minta maaf krn semua partai nilainya sama di mata masyarakat,NAMUN keinginan bersatunya Partai Nasionalis adalah sesuatu niat baik,yg dibutuhkan @psi_id adalah terbukanya dialog antara Pimpinan @psi_id @Giring_Ganesha & @PDI_Perjuangan Mba @puanmaharani_ri," tulis @Darkie72006006.
"Dari kasus Gajar dan Kaesang
Kiranya lu dan @psi_id bisa mengambil pelajaran berharga
Bahwa dalam politik itu tdk melulu soal retorika,pencitraaan ,pansos dan jilat menjilat
Tapi disitu juga ada etika dan tata krama yg tdk begitu saja kamu bisa kesampingkan," cuit @Multinovic
"PSI Jauh2 hari mendukung Ganjar Pranowo kader PDIP capres,dan belakangan bikin trobosan mau usung Kaesang Pangarep Walkot Depok itu menarik,tp lbh bagus lagi apabila PSI juga komunikasi berkoalisi scr resmi dg PDIP,itu akn lbh mengundang simpati,partai muda berpenampilan dewasa," balas @helmihakam7.***