Penyebab utamanya adalah perubahan hormon, yaitu ketika hormon estrogen dan progesteron yang tadinya cukup tinggi pada masa kehamilan menurun secara drastis setelah melahirkan.
6. Gangguan Suasana Hati Musiman (Seasonal Affective Disorder)
Jenis depresi yang satu ini berkaitan dengan musim, tepatnya perubahan waktu pada musim dingin atau musim hujan, yang cenderung lebih pendek dan sangat sedikit sinar matahari.
Jenis depresi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya ketika cuaca sudah lebih cerah dan hangat.
7. Depresi Situasional
Depresi situasional adalah jenis depresi yang tidak menentu. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan pola makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
Jika dijelaskan secara sederhana, gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres. Penyebabnya bisa berbeda-beda.
Bisa karena kejadian yang bersifat positif seperti pernikahan atau menyesuaikan tempat kerja yang baru, hingga kehilangan pekerjaan, perceraian, atau perpisahan dengan keluarga dekat.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Daun Mangga, Ampuh Turunkan Gejala Diabetes