Bukan Aphelion, Ternyata Inilah Penyebab Suhu Udara Lebih Dingin Akhir-akhir Ini

- 2 Juni 2022, 22:37 WIB
Ilustrasi cuaca dingin. BMKG jelaskan bukan aphelion penyebab udara dingin pada malam hari akhir-akhir ini.
Ilustrasi cuaca dingin. BMKG jelaskan bukan aphelion penyebab udara dingin pada malam hari akhir-akhir ini. /Pixabay.com/Lorri Lang/

Herizal menjelaskan juga mengenai aphelion yang berdampak pada suhu udara saat malam.

“Posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi (Aphelion). Tapi, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan,” ungkap Herizal.

Aphelion yang biasanya terjadi di sekitar bulan Juli ini, pada waktu yang sama secara umum wilayah Indonesia berada padaa musim kemarau.

Baca Juga: Cegah Penyebaran PMK, Pengawasan Mobilitas Hewan di Sumedang Bakal Diperketat

Hal itulah yang menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrim terhadap penurunan suhu di Indonesia.

“Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh sebagian orang,” imbuhnya.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto turut menjelaskan terkait suhu berdasarkan pengamatan BMKG di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Bupati Canangkan Bulan Pencarian Balita Stunting di Kabupaten Garut

“Saat ini memang rata-rata suhu minimum dan maksimum di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara umumnya lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya yang berada di utara dan/atau di sekitar ekuator,” jelas Gusmanto.

“Suhu udara minimum berkisar antara 14 - 21 derajat Celcius dengan suhu terendah tercatat di Maumere dan Tretes (Pasuruan),” imbuh Gusmanto.***

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah