"Tapi sebetulnya LPG itu kami sudah melakukan uji coba secara diam-diam di 114 ribu penduduk menggunakan MyPertamina," kata dia.
"Alhamdulillah kita sudah masuk ke tahap 6 (uji coba), tapi tahap 3 sudah selesai. Tapi basis data uji coba yang kami lakukan ini adalah tahap uji coba yang kita menggunakan basis data DTKS," tuturnya.
Baca Juga: Tak Terima Disebut ‘Adu Kungfu’, Persik Kediri Kembalikan Piala Trofeo Ronaldinho
"Tapi saya kembalikan ke Pemerintah, apakah Pemerintah akan tetap menggunakan data DTKS atau Pemerintah akan menggunakan skema seperti BBM yang meregister, masyarakat diregister," ujarnya menambahkan.
Mars Ega Legowo Putra mengatakan kekurangan data DTKS yang digunakan untuk uji coba pembelian LPG 3 kg ini.
"Sebab, data terbawah di data DTKS yang paling miskin tidak menggunakan LPG. Jadi kami akan berkoordinasi dengan pemerintah apakah tetap menggunakan data DTKS atau menggunakan skema yang kami lakukan dalam pembatasan BBM subsidi nanti," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Mars Ega juga menegaskan bahwa pembelian BBM dan gas bersubsidi ini masyarakat tidak diwajibkan untuk menggunakan aplikasi MyPertamina, tetapi melalui web resminya.
"Aplikasi MyPertamina ini sifatnya mobile apps, tetapi sebenarnya MyPertamina itu ada webnya, web MyPertamina," ujarnya.
"Adapun yang kita dorong saat ini adalah untuk meregister user-nya Pertalite dan Solar di webnya MyPertamina," tuturnya.