KABAR PRIANGAN - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan puncak kasus Covid 19 di Indonesia akhir Juli 2022 dapat berubah karena pengaruh penularan kasus yang dibawa jamaah haji ke Tanah Air.
Covid 19 Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 merupakan strain varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan. Sejak ditemukan, subvarian ini menyebar dengan cepat ke Eropa dan Amerika Serikat.
Subvarian omicron tersebut memunculkan gejala Covid 19 yang tak begitu berbeda dibandingkan varian BA.2. Namun, kedua keduanya kerap membuat penderita Covid 19 merasakan gejala yang lebih banyak.
Baca Juga: Wabup Garut Rilis Jumlah Terdampak Banjir, 242 KK Harus Diungsikan
"Kita lihat dengan pulangnya jamaah haji, kita lihat profilnya, mungkin agak berubah, karena memang jamaah haji pada berdatangan dan ada beberapa juga yang kena (terkonfirmasi positif ) Covid 19," kata Budi dikutip Kabar Priangan dari Antara.
Selanjutnya Budi menyampaikan, jamaah haji agar berperan aktif untuk memantau kondisi kesehatan secara mandiri selama tiga pekan setelah tiba di Tanah Air.
"Semua jamaah yang kembali ke Tanah Air, diberi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji (K3JH) untuk dibawa pulang,” kata dia.
“Kami minta ke jamaah, jika mengalami keluhan kesehatan segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat dengan membawa kartu K3JH," lanjut Budi.