Atas Meninggalnya AM, Ponpes Gontor Meminta Maaf dan Keluarkan Santri yang Diduga Terlibat dalam Penganiayaan

- 6 September 2022, 12:01 WIB
Noor Syahid, perwakilan dari  Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur  saat menyatakan pernyataan resmi atas kematian AM yang meninggal akibat penganiayaan.
Noor Syahid, perwakilan dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur saat menyatakan pernyataan resmi atas kematian AM yang meninggal akibat penganiayaan. /YouTube.com/gontor tv/

KABAR PRIANGAN-Kabar meninggalnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur bernama AM yang berasal dari Palembang pada 22 Agustus 2022 dianggap tidak wajar.

Akhirnya pada Senin, 5 September 2022 pihak Pondok Modern Darussalam Gontor mengakui santri tersebut tewas karena dugaan penganiayaan.

Hal ini disampaikan oleh perwakilan Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Kuningan Jawa Barat yang Sedang Hits dan Populer

“Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur saya selaku juru bicara pondok dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM. Santri Gontor asal Palembang pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022,” ucap Noor Syahid di kanal YouTube Gontor TV.

Selain menyampaikan ucapan permintaan maaf dan belasungkawa kepada keluarga korban, Noor Syahid juga menyesalkan atas apa yang terjadi pada AM yang berakhir pada kematian AM.

“Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” papar Noor Syahid.

Baca Juga: SIM Keliling Polrestabes Bandung Selasa 6 Agustus 2022

Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor juga meminta maaf jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.

Terkait kematian AM sendiri, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor berdasarkan tim pengasuhan santri menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM meninggal dunia.

Pada hari yang sama saat AM meninggal, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor langsung mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan santri yang terlibat dari pesantren.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling di Wilayah Priangan Timur Selasa 6 September 2022  

“Kami langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi terhadap santri yang diduga terlibat dengan mengeluarkan santri tersebut dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung diantarkan kepada orang tua masing-masing,” jelas Noor Syahid.

Noor Syahid juga menegaskan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah menoleransi apapun bentuknya segala aksi kekerasan di dalam pesantren termasuk yang terjadi pada AM.

Pondok Modern Darussalam Gontor  juga siap mengikuti sgala bentuk upaya penegakan hukum dalam kematian AM ini.

Baca Juga: Sholat Dhuha Jam Berapa? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Mengenai Waktu Terbaik Sholat Dhuha

Hingga surat pernyataan resmi dari Pondok Modern Darussalam Gontor ini diterbitkan, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor masih melakukan komunikasi dengan keluarga AM.

“Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor masih terus berusaha intens berkomunikasi dengan keluarga almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama,” ujar Noor Syahid.

Sebelumnya, beredar video seorang ibu di Palembang Sumatera Selatan yang mengadu kepada Hotman Paris soal kematian anaknya di Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur. Video saat sang ibu bertemu langsung dengan Hotman Paris ini juga diunggah di akun Instagram Hotman Paris pada Senin 5 September 2022.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Sumedang 6 September 2022  

Ibu bernama Soimah ini meminta bantuan via Hotman Paris 911 di Palembang atas kematian anak pertamanya di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Dalam unggahan tersebut Hotman Paris menyertakan caption.

“Tgl 4 sept viral di Hotman 911. Tgl 5 sept akhirnya Pimpinan Pesantren Darussalam Gontor membuat pres release bhw benar anak tsb meninggal akibat korban kekerasan!” tulis Hotman Paris dalam caption di video unggahan tersebut.

“Tapi knp pimpinan tidak membuat laporan polisi tapi hanya pecat oknum pelaku? ayok Kapolda Jatim segara tangkap pelaku?? Agar Kapolda Jatim hubungin sahabat kel korban di :@eenwierono 0813 6702 0000,” imbuhnya.***

 

 

 

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah