Buku tersebut disusun oleh Bambang Joko Susilo dan diterbitkan pada Desember 2019 oleh Penerbit Bestari (anggota IKAPI).
Akan tetapi, sebagian pendapat mengatakan bahwa asal usul Surabaya berasal dari kata Sura yang berarti selamat atau jaya, dan Baya berarti bahaya. Jadi bila disatukan Surabaya berarti “Selamat menghadapi bahaya”.
Bahaya yang dimasud merupakan serangan dari tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.
Seharusnya yang dihukum adalah Kartanegara, namun Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka jayakatwang yang disebut oleh tentara Tar-tar.
Baca Juga: Tokoh Sunda Lintas Etnis, Negawaran Segala Zaman, Tjetje Hidayat Padmadinata Meninggal Dunia
Setelah Jayakatwang dikalahkan, tentara Tar-tar merampas harta benda untuk dibawa ke Tiongkok, namun Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka kembali ke Tiongkok tanpa membawa rampasannya.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1293.
Untuk Hari ulang tahun Kota Surabaya (HJKS) pernah diperingati setiap tanggal 1 April, namun versi tersebut merupakan peninggalan Belanda.
Pada tahun 1975, Pemkot Surabaya merevisi HJKS ke tanggal 31 Mei dan dipakai hingga sekarang.