“Kalau mau menambah pendapatan, media jangan hanya melakukan intensifikasi, lebih baik ekstensifikasi," ucap Tri yang juga salah seorang Anggota Dewan Pers Komisi Pendidikan dan Pengembangan Profesi Pers, dalam siaran pers SPS.
"Kami di Kompas tidak bisa berdiri sendiri, makanya membuat kaki-kaki (produk-produk) baru, seperti Kompas.id, Kompasiana, dan lainnya,” ujarnya, menambahkan.
Sementara itu, Ketua Harian SPS Pusat, Januar P Ruswita, menambahkan, sebagian besar kue di platform digital dikuasai platform periklanan global. Ia berharap platform periklanan nasional yang ada sekarang bisa menciptakan iklim model bisnis media yang sehat. "Mudah-mudahan juga mendukung produk jurnalistik yang berkualitas,” ujar Januar.
Sedangkan CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriono, menegaskan bisnis media bisa berlanjut kalau menghasilkan profit. Dalam konteks tersebut, media harus membuat inovasi pada empat pilar.
“Inovasi media itu pada business model, business process, revenue model, dan creative content-nya," ucap Agus yang juga Shareholder Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).*